Sukses

Bendahara Dishub Pekanbaru Berulah, Atasan Kena Getah

Gara-gara bendahara Dishub Pekanbaru, atasannya kini dikejar-kejar pertanggungjawaban oleh wali kota.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menyatakan kesulitan dalam mengungkap dugaan penggelapan dana kas Dinas Perhubungan (Dishub) yang ditaksir mencapai Rp 2,1 miliar yang diduga dilakukan seorang aparatur sipil negara (ASN).

"(Oknum) itu ke mana, itu yang dicari," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Rabu, 1 November 2017, dilansir Antara.

Dugaan penggelapan dana kas Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru saat ini ditangani oleh Inspektorat Kota sejak awal Oktober 2017 lalu. Namun hingga kini, Inspektorat Kota Pekanbaru belum kunjung menemui titik terang.

Oknum ASN yang menjabat bendahara Dishub Pekanbaru dan diketahui berinisial DH diduga melarikan diri. Hingga kini, yang bersangkutan tak kunjung ditemukan.

Meski begitu, Firdaus mengatakan bahwa ia tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Dia mengatakan masih banyak kemungkinan kenapa DH diduga menggelapkan duit kas Dishub dan melarikan diri.

"Banyak kemungkinan bisa terjadi. Kenapa seperti itu. Mana tau dia teraniaya, dilakukan oleh pihak tertentu," ujar Firdaus.

Akan tetapi, Firdaus menegaskan bahwa Kepala Dishub Pekanbaru Arifin Harahap harus turut bertanggung jawab terkait peristiwa ini. Wali kota tidak ingin bahwa hanya inspektorat yang mendalami kasus ini.

"Kepala Dinas dan oknum staf harus bertanggung jawab," tuturnya.

Kadishub Pekanbaru Arifin Harahap, dalam keterangannya, mengatakan ia telah bertanggung jawab dengan cara melaporkan kasus itu ke wali kota dan kepolisian.

Meski begitu, dia menolak untuk bertanggung jawab secara hukum terkait hilangnya dana kas tersebut. "Tanggung jawab saya ya melaporkan, karena saya juga tidak tahu uang itu dikemanakan dan beliau (oknum ASN) ada di mana," ujarnya singkat, awal pekan ini.

Arifin juga mengklaim pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mencari oknum bendahara yang dimaksud. Namun sampai saat ini, tidak diketahui di mana keberadaan DH.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.