Sukses

Diguyur Hujan 3 Jam, Jalan Protokol di Palangka Raya Terendam

Tak hanya jalan protokol, sejumlah permukiman padat penduduk yang selama ini merupakan langganan banjir turut merasakan dampaknya.

Liputan6.com, Palangka Raya - Hujan lebat yang mengguyur Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), sejak Rabu pagi tadi sekitar pukul 05.00 hingga 08.00 WIB, mengakibatkan sejumlah ruas jalan terendam banjir.

Hujan pertama di awal November saat Kalteng memasuki musim penghujan ini mengakibatkan sejumlah jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Yos Sudarso yang menuju arah Kampus Universitas Palangka Raya (UPR) terendam banjir dengan ketinggian hingga setengah meter.

Buat melewati ruas jalan yang tergenang, para pengguna jalan terutama kendaraan roda dua harus berhati-hati untuk menghindari lubang. Namun, banyak sepeda motor yang mogok di tengah genangan banjir.

Tak hanya jalan protokol, sejumlah permukiman padat penduduk yang selama ini merupakan langganan banjir turut merasakan dampaknya. Ririn, warga Kompleks Mendawai mengatakan, hujan deras mengakibatkan air masuk ke dalam rumahnya setinggi hampir 30 sentimeter.

"Kemungkinan banjir ini akibat mampetnya saluran air di jalan induk yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan," ucap dia, kepada Liputan6.com, Rabu (1/11/2017) sore.

Saat ini, Ririn mengungkapkan, wilayah sekitar rumahnya tengah dibangun proyek saluran untuk mengantisipasi banjir di musim hujan. "Tapi proyeknya belum selesai, hujannya keburu datang," ujar dia sembari tersenyum kecut.

Adapun prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, Reni Ananta membenarkan bahwa dalam tiga hari ke depan atau Jumat, 3 November 2017, sebagian besar daerah Kalteng akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras.

"Prediksi BMKG, hingga pertengahan bulan November adalah masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan jadi masih labil," tuturnya.

Hanya saja, hujan kali ini di Palangka Raya, akan disertai angin kencang dan petir. "Jadi harap berhati-hati bagi masyarakat yang berada di tanah lapang, jangan sampai tersambar petir," Reni Ananta memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.