Sukses

Wali Kota Ajak Warga Kupang 'Tanam Air'

Menanam air akan meningkatkan jumlah air di dalam tanah yang kemudian hari dapat dimanfaatkan kembali di Kupang.

Liputan6.com, Kupang - Wali Kota Kupang Jefry Riwu Koreh mengajak masyarakat di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut untuk "menanam air" saat musim penghujan sehingga tidak menimbulkan kekurangan air saat musim kemarau.

"Saya berharap banyak kepada gereja dan jemaat di kota Kupang ini untuk menjaga lingkungan kita di Kupang ini dengan cara menanam air sehingga saat musim kemarau kita punya cadangan air," kata Wali Kota Kupang kepada wartawan di Kupang, Kamis 26 Oktober 2017, dilansir Antara.

Menanam air adalah konsep sederhana untuk menangkap air hujan agar terserap ke dalam tanah.

Air hujan yang pada dasarnya merupakan air bersih dialirkan ke dalam tanah melalui sumur resapan, resapan biopori atau berbagai tempat penampungan air lainnya seperti danau, situ, waduk ataupun sungai.

Hal-hal kecil semacam itu disebutnya merupakan cara dari jemaat serta masyarakat di Kota Kupang untuk mendukung program Pemerintah itu untuk menjaga pasokan air bersih.

Menurutnya musim penghujan adalah waktu yang pas agar masyarakat di kota Kupang menampung air dengan cara "menanam air".

"Nantinya air yang ada juga dapat digunakan untuk menghijaukan alam di kota Kupang," tegasnya.

Ia juga menjelaskan dengan "menanam air" akan meningkatkan jumlah air di dalam tanah yang kemudian hari dapat dimanfaatkan kembali. Selain menjadi solusi krisis air bersih, "menanam air" juga mengurangi ancaman banjir.

Ia pun berharap dengan menanam air maka program untuk menghijaukan Lota Kupang dengan menanam pepohonan hijau agar tetap sejuk saat musim kemarau.

Di samping "menanam air" serta menjaga lingkungan sekitar, Pemkot Kupang juga tengah berusaha mendirikan puluhan penerangan jalan di kota itu.

"Kota Kupang saat ini sangat gelap jika malam hari. Hal ini karena saat ini masih banyak penerangan jalan yang belum dibangun," tambahnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.