Sukses

Menebar Inspirasi di Kepulauan Seribu

Jangan tanya apa yang kau dapat, tapi bertanyalah apa yang sudah kau beri.

Liputan6.com, Kepulauan Seribu - Siang itu, anak-anak pulau tampak girang menyambut kedatangan 35 relawan Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau (KIJP) di Kepulauan Seribu. Beberapa di antaranya cekatan membantu para relawan menurunkan barang-barang dari kapal.

Raut muka para relawan masih tampak lelah usai menempuh perjalanan laut selama kurang lebih empat jam. Namun, melihat keceriaan anak-anak pulau di dermaga, rasa kantuk efek dari obat antimabuk buyar.

Anak-anak pulau tentu saja sudah tidak asing dengan KIJP. Bukan kali pertama ini KIJP mengunjungi anak-anak pulau. Terhitung sejak 2014, KIJP sudah mengunjungi Kepulauan Seribu sebanyak enam kali. Pada kunjungan KIJP Batch #6 kali ini, para relawan mengusung tema #AnakSantunItuKeren.

KIJP merupakan sebuah gerakan menginspirasi yang berdiri secara independen. Konsepnya kurang lebih sama dengan gerakan menginspirasi lainnya yang sudah lebih dulu ada.

Bedanya, KIJP ini khusus di pulau-pulau kecil. Para relawan tidak hanya punya misi untuk menginspirasi di sekolah (S), tapi juga berkontribusi kepada masyarakat (M) dan lingkungan (L) di pulau.

"Iya, jadi aspek SML inilah yang membedakan KIJP dengan kegiatan menginspirasi lainnya," ujar Novita Permatasari, kapten dari KIJP Batch #6 di Kepulauan Seribu.

Dalam KIJP Batch #6, ratusan relawan dibagi menjadi sembilan kelompok yang mengajar di sembilan pulau terpisah. Para relawan berbagi dan mengajarkan anak-anak di sekolah tentang profesi mereka selama tiga hari, mulai dari 22-24 Oktober 2017.

"Kalau saya kebetulan ada di Pulau Panggang, bersama 35 relawan. Di sini kami mengajar di SDN 1 dan SDN 3 Panggang," ujarnya.

Hari pertama, relawan KIJP langsung bekerja. Mereka fokus pada pada penerapan aspek Masyarakat (M) dan Lingkungan (L). Mereka menggelar acara yang tidak hanya melibatkan anak-anak, tapi juga ibiu-ibu. Sore itu, puluhan anak-anak dan ibu-ibu telah siap untuk andil dalam kegiatan.

Ketua kelompok relawan Pulau Panggang, Fajrul Alifian menuturkan, acara untuk anak-anak dikemas semenarik mungkin, di antaranya amazing race dan games interaktif. Dalam amazing race, anak-anak dibagi perkelompok untuk mengunjungi lima pos yang telah disediakan. Dalam setiap pos, anak-anak akan belajar sekaligus diuji tentang banyak hal.

"Tergantung posnya. Ada pos kepahlawanan, pos ilmiah, pos cinta tanah air, dan sebagainya," Fajrul menjelaskan.

Sedangkan untuk games interkatif, acara dikemas dengan sangat atraktif. Dalam permainan itu, para relawan mengajarkan pentingnya bekerja sama, saling percaya, tidak mudah menyerah, dan kreatif mencari solusi.

"Sementara untuk ibu-ibu, relawan memberikan pelatihan memasak dan tarian zumba," Fahrul menambahkan.Demo Masak Nugget Udang. Dokumentasi KIJPAcara di hari pertama berlangsung cukup meriah. Ibu-ibu pulang dengan membawa pengetahuan baru, yakni teknik memasak dan tarian zumba. Sedangkan anak-anak, pulang dengan riang, wawasan baru dan hadiah-hadiah yang dibagikan relawan.

Pada hari kedua, Senin, 23 Oktober, merupakan puncak acara. Relawan KIJP menamainya dengan Hari Inspirasi. Para relawan yang terdiri profesional muda berbagi inspirasi dan motivasi untuk Anak-Anak Pulau.

"Relawan akan bercerita tentang profesi masing-masing. Ini lho ada profesi ini, kerjaannya seperti ini," Fahrul membeberkan.

Bagian ini merupakan acara inti dari kunjungan KIJP Batch #6. Bagian paling penting untuk menebar inspirasi dan memberi motivasi kepada anak-anak pulau.

Kepala Suku Dinas Kepulauan Seribu, Ade Yulia Narun menyambut baik kedatangan relawan KIJP di Kepulauan Seribu. Menurut dia, anak-anak pulau sangat membutuhkan inspirasi dan motivasi tentang masa depan.

"Kalau kamu tanya apa cita-cita anak-anak pulau, pastinya akan menjawab nelayan. Karena apa, mereka tidak tahu ada profesi yang lain. Di luar sana, ada dokter, polisi, ahli IT, jurnalis, dan sebagainya," ujar Ade.

Padahal saat ini, pendidikan untuk anak-anak pulau bisa dibilang cukup memadai. Pemerintah khususnya DKI Jakarta, jor-joran membenahi sistem pendidikan untuk anak-anak pulau, baik infrastruktur maupun suprastruktur.

"Namun tanpa bantuan para relawan seperti KIJP, anak-anak pulau akan kesulitan menentukan masa depan," ujarnya.Kegiatan Sekolah - Enjang Nurdiansyah (Fajrul Alfian - Musisi)Pada Hari Inspirasi, setiap orang dari berbagai profesi bergabung dan saling mengenalkan profesi masing-masing kepada anak-anak di sekolah sasaran. Dengan harapan setiap anak bisa terinspirasi dan memiliki semangat yang tinggi untuk menggapai cita-citanya. Dengan demikian, secara tidak langsung karakternya dapat terarahkan dan terbentuk sejak dini.

Kepala Sekolah di SDN Panggang, Asman, mengaku senang dengan kedatangan KIJP. Ia sangat terbantu dalam mendidik karakter anak-anak pulau. Karena itu, pihaknya tidak keberatan meliburkan anak didiknya sehari untuk belajar non-formal kepada relawan KIJP.

"Saya melihat anak-anak sangat semangat. Mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan semacam itu di sekolah," ujarnya.

Senada dengan Kepala Suku Dinas Pendidikan, Kepulauan Seribu, kata Asman, pendidikan di Kepulauan Seribu saat ini sebanding dengan pendidikan-pendidikan yang ada di Jakarta. Hampir tidak ada anak-anak pulau di usia wajib belajar yang berstatus putus sekolah.

Asman mengatakan, selama tujuh tahun menjadi kepala sekolah, anak-anak pulau menunjukkan peningkatan yang signifikan. Mereka mampu berkompetisi dengan anak-anak yang mengenyam pendidikan di daratan.

Hanya saja, anak-anak pulau terkendala dengan akses informasi yang luas. Alhasil, pengetahuan mereka tentang profesi sangat terbatas.

"Saya sekali lagi berterima kasih jika KIJP sering-sering ke sini. Biar anak-anak mengerti mau jadi apa ke depan," ia menegaskan.

Salah seorang relawan asal Bogor, Egar Zul mengaku senang bisa bergabung dengan KIJP. Laki-laki yang berprofesi sebagi pengajar di English First itu, tergerak hatinya untuk berbagi inspirasi kepada anak-anak pulau.

Bukan hanya menyumbang tenaga dan pikiran, Egar juga mendonasikan uangnya. Bagi Zul apa yang dilakukannya belum seberapa, dibanding ratusan relawan yang lain. Ia justru terinspirasi dari relawan-relawan yang sebelumnya.

"Ternyata, di dunia ini masih banyak orang-orang yang mau berbagi," tuturnya.

Satu hal yang dipegang Zul dan ratusan relawan lainnya untuk bergabung di KIJP bukan tentang memang bukan apa untungnya mengikuti KIJP. Baginya, "Jangan tanyakan apa yang kamu dapat di negeri ini, tapi tanyakan apa yang kamu beri untuk negeri ini."

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.