Sukses

Awas, Ada 'Tikus' Spesialis ATM Rusak

Selain memantau koordinat mesin yang rusak, ternyata Ali juga bisa memantau saldo yang tersisa di ATM yang rusak.

Liputan6.com, Semarang - Ada keanehan pada sepuluh mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) rusak di Semarang. Keanehan terjadi ketika mesin ATM yang rusak itu selesai diperbaiki, ternyata saldo di dalam mesin ikut berkurang.

Keanehan ini hanya menimpa mesin ATM yang menjadi tanggung jawab PT Advantage selaku mitra beberapa bank dalam penyediaan dan perawatan mesin ATM. Lebih mengerucut lagi, keanehan itu hanya pada mesin ATM rusak yang direparasi oleh karyawan tertentu.

Ya, mesin ATM itu ternyata saldonya digerogoti 'tikus' yang tak lain adalah dua orang karyawan jasa pengiriman uang di mesin ATM. Sukses besar ditandai dengan kemampuannya menggasak uang Rp 1,4 miliar. Seharusnya mereka memperbaiki mesin ATM yang bermasalah, namun justru saldo diambil sebagian.

Menurut Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, total ada 10 mesin ATM yang diambil saldonya sejak tiga bulan lalu. Tersangkanya Bagus Adi Pratama (20) warga Bojonegoro yang kesehariannya adalah teknisi.

Bagus tak sendiri, untuk menentukan mesin yang menjadi target, ia bekerjasama dengan Ali Fathoni (28) warga Pedurungan Semarang yang bertugas memantau ATM yang melalui sistem di kantor.

 "Dimonitor dari kantor, yang memperbaiki BAP (Bagus)," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji saat jumpa pers, Selasa (24/10/2017).

Selain memantau koordinat mesin yang rusak, ternyata Ali juga bisa memantau saldo yang tersisa di ATM yang rusak. Baru kemudian mereka berkoordinasi dengan menempatkan Bagus sebagai eksekutor.

Bagus mengambil sebagian uang dari saldo di dalam mesin. Bagus bisa leluasa melakukan karena memiliki kode untuk membuka mesin ATM.

 "Kodenya setiap waktu ganti, kita dapatnya di-SMS kodenya," kata Bagus saat ditanya Kapolrestabes Semarang.

Mesin-mesin ATM yang sukses mereka gerogoti tersebar merata di Semarang dan Demak. ATM CIMB Niaga Indomaret Jalan Sriwijaya, ATM Maybank Unika, ATM Maybank Sarinah Banyumanik, ATM Maybank SPBU Jalan Ahmad Yani, ATM Maybank Jalan dr Cipto, ATM Maybank Tlogosari, ATM CIMB Niaga SPBU Bandungrejo, ATM BNI Woodland Mranggen Demak, dan ATM BNI Futuhiyah Mranggen Demak. Aksi terakhir dilakukan antara 12 sampai 14 Oktober 2017.

Setelah sukses mengurangi saldo, uang itu disimpan dalam speaker agar tidak ketahuan. Bagus mengaku setelah beraksi dirinya langsung membawa uang ke tempat tinggalnya untuk dihitung dibantu seorang perempuan bernama Anik Evayanti (33), warga Tengaran Kabupaten Semarang.

"Waktu ambil tidak tahu jumlahnya. Di rumah dihitung sama Anik," kata Bagus.

Anik mengaku cukup lama untuk menghitung uang yang dicuri  Bagus. Sebagai penghitung uang, Anik mendapat bagian Rp 100 juta dan mobil Terios. Sedangkan, Ali yang bertugas mencari ATM rusak baru mendapatkan Rp 10 juta.

"Ya lama ngitungnya. Saya cuma dapat Rp 100 juta buat bayar hutang sama dapat mobil Terios," kata  Anik.

Aksi itu ternyata diketahui oleh perusahaan yang mempekerjakan keduanya yaitu PT Advantage. Laporan dilakukan perusahaan ke Polrestabes Semarang dan langsung ditindaklanjuti. Menurut Kapolrestabes Semarang, Bagus ditangkap di Palembang pada Jumat, 20 Oktober 2017, setelah berusaha menghilangkan jejak.

"Ditangkap di Palembang. Kenapa sampai sana? Karena dia punya saudara di sana," kata Abiyoso.

Saat ditangkap, ikut disita beberapa barang bukti yang diduga pembeliannya berasal dari uang curian dari mesin ATM itu. Ada dua unit mobil, dua unit sepeda motor, uang tunai Rp 430 juta dan Rp 16,3 juta yang disita secara terpisah, dan empat buah gawai. 

 Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.