Sukses

Cari Dukungan, Polisi Brebes Buat Grup Keroncong dan Ngopi Bareng

Grup keroncong bentukan Kapolres Brebes itu beranggotakan polwan, polisi pria dan seorang difabel.

Liputan6.com, Brebes - Menyadari jumlah personel polisi yang tak ideal, jajaran Polres Brebes memutar otak untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya. Mereka menggelar musik keroncong kamtibmas yang personelnya berasal dari internal kepolisian.

Grup musik keroncong yang juga melibatkan seorang difabel itu sering blusukan dari desa ke desa. Selain manggung, mereka berupaya mendekatkan diri dengan warga setempat.

Jumlah personel polisi di Brebes hanya 800-an orang, tak sebanding dengan jumlah penduduk di Kota Bawang yang mencapai 2,1 juta jiwa. Artinya, satu polisi harus menjaga sekitar 3 ribu orang.

Lewat grup keroncong bentukan Kapolres Brebes AKBP Sugiarto, polisi berharap bisa menggalang dukungan warga untuk mendukung kegiatan polisi Brebes. Grup keronong yang baru empat kali tampil itu nyatanya apik melantunkan berbagai lagu, mulai dari lagu berbahasa Jawa, puji-pujian, hingga lagu pop.

"Grup musik keroncong ini semuanya yang main anggota polisi dan polwan. Dan juga ada satu personel penderita difabel yang merupakan duta kecelakaan lalu lintas," ucap Sugiarto kepada Liputan6.com usai acara ngopi bareng rembug kamtibmas (Ngopi Remmas) di Balai Desa Sawojajar Kecamatan Wanasari, Selasa malam, 17 Oktober 2017.

Grup musik yang diawaki oleh 12 personel gabungan dari Polres Brebes yang terdiri dari tiga vokalis Polwan yakni Bripda Dini, Bripda Ayu dan Bripda Mia. Sedangkan, personel lainya memainkan musik pengiring dengan memegang gitar, cak cuk (kentrung), biola, dan bass.

"Setiap latihannya diawasi oleh Kanit Laka Polres Brebes Iptu Himawan dan tak jarang Kapolres Brebes juga turut mengawasi langsung di setiap latihannya yang dilaksanakan di kantor unit laka lantas," kata Sugiarto.

Grup keroncong polisi Brebes itu seringkali manggung di acara Ngopi Remmas. Di acara itu, Kapolres juga mengajak para pejabat di Polres Brebes termasuk Wakapolres, Kasatreskrim, Kasatlantas, Kasatintel, Kasatbinmas, Kabagsops dan para perwira.

"Ngopi Remmas ini masyarakat juga bisa langsung berkeluh kesah ataupun memberikan masukan dan kritikan terkait pelayanan kepolisian," kata Kapolres.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berburu Kritik

Kapolres mengatakan polisi kini sedang menggalakkan program polisi goes to desa. Lewat pendekatan itu, polisi berharap bisa mendengar kritikan langsung dari masyarakat atas kinerja kepolisian.

"Kami juga akui masih banyak kekurangan, makanya kedatangan di sini untuk mencari kritik. Dari situlah, nanti kami terus berbenah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik," ungkapnya.

Kegiatan Ngopi Remmas itu direspons positif dari masyarakat. Malam itu, seribuan masyarakat berkumpul dan antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Zaky Safrudin P, seorang tokoh masyarakat setempat, mengaku sangat mendukung langkah jajaran Polres Brebes menyerap aspirasi dengan menyambangi langsung masyarakat desa melalui kegiatan Ngopi Remmas.

"Karena selama ini mungkin ada jarak antara masyarakat dan polisi. Melalui cara ini kami nilai lebih efektif dan sangat terbuka untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dengan begini lebih terbuka dan masyarakat merasa lebih dekat dengan polisi," ucap Zaky.

Pria yang juga anggota DPRD Brebes dari Fraksi PAN ini juga menyampaikan pentingnya sinergi antara kepolisian dengan polisi terkait menciptakan suasana yang kondusif.

"Kami berharap masyarakat juga bisa menyadari karena keterbatasan personel kepolisian, maka masyarakat harus lebih menekankan pada pencegahan terkait persoalan hukum," kata dia.

Banyak di antara masyarakat yang memanfaatkan kegiatan itu dengan berkeluh kesah dengan berbagai persoalan terkait pelayanan kepolisian dan kamtibmas di wilayah setempat.

Ada yang mengkritisi kelakuan anggota Polantas yang meminta sejumah uang terkait penindakan pelanggaran lalu lintas. Ada pula yang meminta polisi merazia knalpot berisik (brong) hingga ke desa-desa.

Warga juga meminta pengguna lampu kendaraan yang tak standar agar segera ditindak karena mengganggu pengendara lainya, khususnya saat di malam hari.

Terkait kamtibmas, polisi diminta untuk menyiagakan personelnya agar mewaspadai aksi kriminalitas jalanan termasuk begal, penjambretan, ataupun pemalakan oleh preman. Banyaknya permintaan ataupun kritikan dari masyarakat itu ditanggapi respons jajaran kepolisian di Polres Brebes.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.