Sukses

Aduh, 400-500 Orang di Bali Terjangkit Rabies Tiap Bulan

Liputan6.com, Denpasar - Dalam rangkaian memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada 28 September, di Kota Denpasar digelar vaksinasi massal yang diprakarsai Yayasan Pembangunan Sanur, Bali Animal Welfare Association (Bawa), Universitas Udayana, dan Dinas Peternakan Kota Denpasar.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kota Denpasar‎‎, Made Ngurah Sugiri menjelaskan, kegiatan ini juga digelar serangkaian membebaskan Bali dari penyakit rabies.

"Tentu ini bagian dari pengentasan penyakit rabies, target Bali bebas rabies," ujar Sugiri kepada Liputan6.com saat ditemui di sela vaksinasi massal di Sanur, Denpasar, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Ia menjelaskan, rabies pertama kali ditemukan di Bali pada 2008. Sejak saat itu, rabies terus berkembang di Pulau Dewata. Kini, Sugiri melanjutkan, tiap bulannya terdapat ratusan orang ‎yang terjangkit rabies.

‎"Saat ini, rata-rata per bulan 400 sampai 500 orang dilaporkan terjangkit rabies," tutur dia.

Ia menyebut daerah rawan penularan rabies dan menjadi tempat penyebaran penyakit yang umumnya disebabkan gigitan anjing itu berada di wilayah perbatasan dan pedesaan. Sementara hingga Oktober tahun ini, belum ditemukan manusia yang terjangkit rabies di Kota Denpasar.

Menurut Sugiri, daerah perbatasan rawan rabies karena seringkali terjadi migrasi hewan yang kesehatannya belum terjamin. Sementara di desa, Sugiri menilai pengetahuan minim masyarakat tentang penyakit ini menjadi penyebab maraknya peredaran rabies. ‎

"Nah, program yang digagas ini bekerja dari dari hulu ke hilir. Hewan diberikan vaksinasi, sementara manusianya diedukasi mengenai rabies," ucap dia.

Sugiri mengatakan Pemerintah Kota Denpasar terus menggencarkan pemberian vaksin rabies bagi hewan. Hingga kini, katanya, Dinas Peternakan Kota Denpasar telah memvaksinasi sekitar 75 ribu hewan dari sekitar 93 ribu populasi mereka di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

"Jadi sudah 90 persen sudah tervaksinasi. Kita harap secepatnya bisa mencapai 100 persen," tutur Sugiri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.