Sukses

Darurat Toilet di Kota Lama Semarang

Permintaan pengadaan toilet di kawasan Kota Lama Semarang ini bukan hanya sekali, tapi sudah beberapa kali.

Liputan6.com, Semarang Kawasan Kota Lama Semarang makin menarik wisatawan. Namun, ada pekerjaan rumah yang belum selesai untuk peataannya, salah satunya pengadaan toilet. Hanya ada satu toilet umum yang ada di kawasan Taman Sri Gunting, yang berada sebaris dengan para pedagang barang antik di kawasan ini.

Bangunan toilet biru dan berukuran 1,5x1 meter ini, bukanlah dibangun oleh pemerintah yang selama ini menggadang-gadangkan Kota Lama sebagai satu di antara dua kota tua di Indonesia yang terus bertahan. Bangunan berdinding seng ini dibuat secara mandiri oleh paguyuban pedagang seni yang setiap hari meramaikan kawasan Sri Gunting sejak 2015. 

Tri Putu, salah satu pedagang barang antik di kota lama Semarang bercerita kepada Cicilia Sinabariba, finalis Citizen Journalist Academy Energi Muda Pertamina Semarang dari kelas Presenter. Tri Putu mengaku banyak pengunjung yang bertanya keberadaan toilet. Pertanyaan berikutnya adalah faktor kenyamanan.

"Pernah juga mengajukan pengadaan toilet. Bukan untuk pedagang, tapi untuk pengunjung. Setidaknya untuk buang air kecil ajalah," kata Tri Putu, Minggu (22/10/2017).

Peringatan untuk menjaga kebersihan toilet ditulis seadanya dengan materi seadanya. (foto : Liputan6.com/Cicilia Sinabariba/Edhie Prayitno Ige)Permintaan pengadaan toilet ini bukan hanya sekali, tapi sudah beberapa kali. Para pemangku kepentingan di kawasan kota lama ini berasumsi bahwa dengan model penyediaan toilet mobile sebenarnya sudah cukup.

Arya, salah satu pengunjung di kota lama, mengaku bahwa ia sudah beberapa kali berkunjung ke Kota Lama, khususnya di Taman Sri Gunting. Menurutnya, toilet sangat penting meskipun kelihatannya sepele.

"Biasanya wisatawan dari luar kota, yang pertama kali mereka cari kan toilet, kalau memang ingin mempertahankan nilai estetikanya kan toilet portabel mungkin bisa dibangun," kata Arya.

Penulis : Cicilia Sinabariba, finalis Citizen Journalist Academy Semarang kelas Presenter)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.