Sukses

Rencana Kebaktian Nasional Reformasi 500 Tahun di Yogya Batal

Panitia kebaktian membatalkan rencana kebaktian nasional yang akan menghadirkan Pendeta Stephen Tong.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Pusat Kebaktian Nasional Reformasi 500 Tahun membatalkan rencana Kebaktian Nasional Reformasi 500 di Yogyakarta. Sebelumnya agenda kebaktian dijadwalkan pada 20 Oktober 2017, pukul 18.30 WIB, di Stadion Kridosono, Yogyakarta, dengan menghadirkan Pdt Dr Stephen Tong.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, pembatalan itu merujuk sejumlah pertimbangan, terutama demi mewujudkan ketenteraman kehidupan bermasyarakat dan beragama di Indonesia yang beragam. Selain itu, juga demi menegakkan supremasi hukum di NKRI, menjaga Bhinneka Tunggal Ika di NKRI, serta demi tidak terulang lagi tindakan intoleransi yang melawan hukum.

Panitia menjelaskan, seluruh persiapan kebaktian sudah dikerjakan oleh panitia lokal sejak Mei lalu, baik pengurusan rekomendasi dari Bimas Kristen DI Yogyakarta, rekomendasi dari Polsek dan Polres, serta Surat Pemberitahuan ke Polda DI Yogyakarta. Demikian juga seluruh kewajiban terkait penyewaan Stadion Kridosono sudah terpenuhi.

Dengan demikian, panitia menegaskan pihaknya sudah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 KUHPerdata dalam hal penyewaan Stadion Kridosono. Namun, penyewaan Stadion Kridosono dibatalkan secara sepihak pada 12 Oktober 2017, dengan alasan situasi di Yogyakarta yang sedang tidak kondusif dan adanya surat pernyataan keberatan yang ditujukan kepada Polda DI Yogyakarta. Pembatalan sepihak dikonfirmasikan kembali secara tertulis pada 17 Oktober 2017 setelah sebelumnya diadakan dialog.

Panitia sangat menyesalkan adanya kesimpulan berkenaan dengan situasi keamanan di Yogyakarta sebagai daerah pariwisata yang terkenal di seluruh dunia, yang diambil oleh bukan pihak berwajib, dan menjadikannya alasan penolakan. Hal ini dapat mencoreng citra NKRI yang ramah dan toleran di dunia internasional, khususnya citra Yogyakarta.

Panitia juga mengklarifikasikan bahwa Pdt. Dr. Stephen Tong selama 60 tahun lebih pelayanan tidak pernah melakukan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) penyembuhan fisik seperti yang disebutkan dalam surat penolakan sebelumnya. Pendeta Stephen Tong hanya melakukan KKR yang menekankan pertobatan sejati.

Contohnya beberapa tahun terakhir di Yogyakarta sendiri, seperti Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) yang diadakan di Stadion Kridosono pada 2014 dan 2015, dan kota lainnya di seluruh Indonesia. Dengan demikian, keberatan dengan alasan kesembuhan sebagai bentuk pemurtadan dari pihak mana pun kurang merujuk fakta dan merupakan suatu kesalahpahaman.

Terkait pelaksanaan Ibadah Peringatan 500 Tahun Reformasi Gereja Tuhan di Yogyakarta ini, Yogyakarta sebenarnya tercatat sebagai kota ke-16. Ini adalah rangkaian peringatan di 17 kota di seluruh Indonesia dan 22 kota lainnya di luar negeri, seperti di London, New York, Washington DC, San Fransisco, Sydney, Melbourne, Taipei, Singapura, Kuala Lumpur, dan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.