Sukses

Mimpi Yogyakarta Jadi Pusat Industri Kreatif

Liputan6.com, Yogyakarta - Mengembangkan pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) menjadi perhatian pemerintah dan perbankan. Caranya, dengan mendorong pengusaha untuk terus berinisiatif dan berinovasi dalam mengembangkan usahanya, salah satunya melalui Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) 2017.

Indonesia Agriculture and Finansial Service Program Director Mercy Corps Indonesia, Andi Ikhwan mengatakan, kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah pelaku UKM. Sebab, banyak calon pengusaha yang tidak percaya diri untuk memulai usaha. 

"Modal jadi masalah utama tapi riset kami bukan modalnya tapi jiwa entrepeurship itu jadi utama mengembangkan usaha. Kita yakin membantu jiwa entrepneurship lebih banyak di Indoensia untuk menumbuhkan pengusaha mikro," katanya di Hotel Harper Rabu, 18 Oktober 2017.

Menurut Iwan, CMA ini juga menjadi tempat para pelaku UKM untuk mempromosikan produk bagi pelaku usaha, terutama bagi warga Yogyakarta. Sebab, menurutnya, Kota Yogyakarta ini terkenal dengan industri kreatif.

Gubernur DIY Sultan HB X, lanjut Iwan, pernah menyebutkan Yogyakarta tidak memiliki sumber daya alam sehingga sumber daya manusia menjadi hal paling penting.

"Tahun kemarin tu malah best of the best-nya dari Yogyakarta. CMA ini disupport dari Citi Foundation. Salah satunya Ibu Rita dari Yogyakarta dia juga jadi list pemenang global," katanya.

Masalah Pelaku UKM

Permasalahan yang menghantui para pelaku UKM adalah hak paten. Selain hak paten, branding juga menjadi hal penting yang harus dimiliki pelaku usaha. Sebab masih ada pelaku usaha yang belum memiliki hak paten.

"Pengusaha kita punya kemampuan pasar luar negeri, tapi mereka punya kendala dengan berbagai isu salah satunya hak paten," ungkap Iwan.

"Kayak pemenang sebelumnya juga seperti itu. Mereka dapat order dari Malaysia lalu di Malaysia mereka lalu di-branding. Nah, hak paten penting. Makanya topik ini kita angkat karena branding itu penting," kata dia.

Iwan berharap seminar di bidang branding ini akan menjadi penyemangat para pengusaha untuk terus berkreasi.

Sementara itu, Tri saktiyana, Kepala Dinas Koperasi UMKM DIY mengatakan banyak pelaku usaha di Yogya yang belum sadar dengan pentingnya branding. Sehingga seminar yang digelar CMA di Jogja ini sangat bagus dan penting.

"UMKM itu merasa kecil kemudian merasa merk itu tidak perlu tapi yang penting produk bagus dan murah. Jangan sampai kualitas bagus tapi tanpa logo. Kesadaran brand itu penting, setelah itu mutu dikejar," katanya.

Ia juga menyoroti pelaku UKM di Yogyakarta yang kurang berkolaborasi dengan pelaku usaha lainnya. Mindset pelaku usaha yang berkompetisi dengan pelaku usaha lain masih melekat.

"Jadi harus kerja bareng jangan sampai itu sendiri-sendiri," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Pemenang Pengusaha UKM Inovatif

Salah satu pemenang CMA 2016 Rita Indriana dengan produk Anak Bangsa Cerdas (ABC Toys) Alat Peraga Edukatif di Gedongkiwo Jogja mengaku sangat terbantu dengan program CMA. Sebab, usahanya mendapatkan berbagai fasilitas mulai dari pengembangan produk hingga jaringan. Hasilnya, penjualan produknya meningkat tajam dari tahun sebelumnya.

"Pastinya ada naiknya lebih dari 25% lah. Tapi baru puluhan juta kan baru UKM setelah mengikuti CMA ini ada perencanaan mau bikin usaha di desa agar bisa produksi. Baru rencana itudari pendampingan kalo pemasaran kami di seluruh indoensia," kata Rita.

Menurut Rita, yang membuatnya bersemangat usaha adalah adanya keterlibatan karyawan yang berkebutuhan khusus. Dari 10 karyawannya, lima di antaranya merupakan penyandang kebutuhan khusus. Walaupun begitu, kualitas dari produksinya masih terhitung baik dan malah lebih bagus.

"Produk kami berkualitas dan ramah lingkungan sudah ber-SNI," Rita menegaskan.

Rita menambahkan saat ini pasarnya sudah luas, mulai dari Aceh, Batam, Medan, Balilkpapan, Samarinda, Manado, Papua, dan Kupang. 

"Lebih 200 macam produk. Kami menargetkan setiap bulan ada dua produk baru. Kami inovasi setiap bulan akan ada 2 produk setiap bulan," ujar pemenang CMA tahun 2016 ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.
    Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia yang memiliki tingkatan yang sama dengan provinsi.

    Yogyakarta

  • UKM adalah singkatan dari Usaha Kecil dan Menengah.

    UKM

  • Pengusaha adalah orang pribadi atau badan yang kegiatan usaha atau pekerjaannya melakukan usaha perdagangan.

    Pengusaha