Sukses

Padang Cari Investor Pariwisata yang Mau Tanam Modal Rp 3 Triliun

Liputan6.com, Padang - Walikota Padang menawarkan potensi investasi untuk Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang senilai Rp 3 triliun kepada sejumlah pengusaha dari berbagai negara dalam Regional Investment Forum (RIF) 2017.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, potensi investasi yang ditawarkan meliputi pembangunan sarana pendukung pariwisata, hotel, resort, wahana permainan, dan pembangunan jalan.

"Total investasinya mencapai Rp 3 triliun, target pembangunan yang dapat mempermudah orang berwisata," ujar Mahyeldi kepada para investor dalam forum tersebut, Selasa, 17 Oktober 2017.

Mahyeldi menyatakan, Pemkot Padang memprioritaskan pengembangan KWT Gunung Padang untuk memperkaya destinasi wisata di daerah itu. Karena, Sumbar sudah dinobatkan sebagai tujuan Wisata Halal di Tanah Air. Dia menjanjikan kemudahan investasi kepada calon investor yang siap menanamkan modalnya untuk pengembangan kawasan itu.

Mahyeldi menjanjikan kemudahan investasi karena sudah ada payung hukum melalui Perda No.11/2010 tentang insentif bagi investor, beserta tata cara dan klasifikasi besaran investasi dan ketersediaan lapangan kerja, sehingga memudahkan investor.

Begitu juga dengan persoalan lahan yang selama ini kerap menghambat investasi di daerah itu, Pemkot Padang menjamin status lahan adalah milik negara dan tanah ulayat. Untuk lahan dengan status tanah ulayat, Pemda akan memfasilitasi kerja sama dengan pemilik lahan.

Untuk diketahui, KWT Gunung Padang mencakup area seluas 400 hektare yang meliputi Pantai Padang, Pantai Purus, Danau Cimpago, Batang Arau, Taman Siti Nurbaya Gunung Padang, Kota Tua Padang, Pantai Air Manis, hingga kawasan Bungus Teluk Kabung.

Dia menyebutkan, potensi investasi di KWT Gunung Padang mencapai Rp 850 miliar. Pengembangan wisata di 19 pulau kecil dengan potensi sedikitnya Rp 150 miliar, pembangunan jalan Teluk Kabung, Padang-Mandeh Rp 400 miliar, dan pengembangan pelabuhan Bungus dan Bukit Putus sedikitnya senilai Rp 1 triliun.

"Belum termasuk menghitung potensi pengembangan wisata air terjun dan hutan di kawasan itu," tutup Mahyeldi.

Saksikan video pilihan berikut ini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.