Sukses

Pria Berkampak Ancam Isap Darah Polisi

Saat polisi sedang duduk untuk makan dan minum, pria berkampak datang dan mengancam mereka.

Liputan6.com, Pekanbaru - Entah setan apa yang merasuki Rudi Parningotan Pasaribu‎ hingga nekat mengejar polisi dengan kampak. Ia juga mengancam akan mengisap darah petugas yang duduk di warung.

Beruntung, pelaku tidak ditembus timah panas senjata. Polisi yang tengah mencari target kasus narkoba dengan sigap menguncinya hingga tak berkutik. Dia pun dijebloskan ke penjara atas perbuatannya itu.

"Pelaku ditahan di Polsek Pinggir, Kabupaten Bengkalis," kata Kabid Humas Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Rabu siang, 18 Oktober 2017.

Guntur menerangkan, kejadian bermula ketika anggota Polsek Pinggir, Bengkalis, memburu pengedar narkotika di wilayah tersebut. Polisi sempat mengejar seorang pria yang dicurigai mengedarkan sabu.

"Sempat terjadi kejar-kejaran, hingga ditangkap. Setelah diperiksa, ternyata bukan pria tadi targetnya dan tak ada barang bukti," ucap Guntur.

Usai itu, petugas mencari lagi hingga akhirnya menemukan Rudi. Si pria berkampak itu berusaha kabur dan lolos dari kejaran. Polisi akhirnya beristirahat di sebuah warung untuk makan serta minum.

"Tak lama kemudian datang pelaku bersama kawan-kawannya dan menghampiri petugas," kata Guntur.

Di warung itu, Rudi ‎membuka jaket dan mengancam membunuh polisi serta mengisap darahnya. Ia juga memperlihatkan kampak di pinggangnya dan mengancam menancapkannya ke tubuh petugas.

Melihat itu, petugas berusaha tenang dan mengajak pelaku duduk membicarakan apa masalahnya. Bukannya tenang, Rudi malah mengamuk sambil mengeluarkan kampak dan mengejar petugas.

"Petugas bergulat dengannya hingga akhirnya diamankan. Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Pinggir," kata Guntur.

Saat ini, Rudi diperiksa intensif. Tujuannya untuk mengetahui apakah ia mengkonsumsi narkotika atau terlibat jaringan peredaran narkoba di wilayah Pinggir, Bengkalis.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.