Sukses

Warga Ulu Kasok Mendulang Rupiah dari Turis yang Salah Kostum

Ulu Kasok mulai menjadi perhatian wisatawan karena sensasi pemandangannya seperti Raja Ampat. Namun, jangan salah kostum ketika ke sana.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah warga yang berdagang di tempat wisata Ulu Kasok di Kabupaten Kampar, Riau, secara kreatif memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan yang sering salah kostum terutama para perempuan dari generasi milenial.

Seorang pedagang, Ipit, 33 tahun, mengatakan banyak wisatawan yang menggunakan sepatu hak tinggi (high heels) ketika mengunjungi Ulu Kasok sehingga salah kostum dan kesulitan untuk mendaki bukit.

"Kita buka penyewaan sandal jepit karena banyak yang datang pakai high heels. Mereka tahunya Ulu Kasok ini dari foto-foto di media sosial aja, dan tak tahu harus mendaki bukit," kata Ipit di Ulu Kasok, Senin (16/10/2017) dilansir Antara.

Ulu Kasok merupakan tempat wisata baru di Riau. Tempat ini mulai tenar ketika  viral di media sosial. Destinasi wisata ini seperti Raja Ampat di Papua jika dilihat dari ketinggian.

Tempat pelancongan baru itu awalnya hanya berupa bukit tanpa penghuni. Lokasinya berjarak sekitar satu jam dari Kota Pekanbaru dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Selama tiga bulan terakhir, masyarakat setempat dengan bantuan Dinas Pariwisata mulai mengoptimalkan Raja Ampat-nya Kampar itu sebagai destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam. Namun, untuk menuju puncaknya, pengunjung harus mendaki jalan tanah kira-kira 500 meter.

Pendakian juga tidak mudah karena jalan menanjak dengan kemiringan ada yang mencapai 45 derajat, dan sangat licin kalau pagi hari apalagi kalau hujan.

Ipit mengatakan, selain menyewakan sendal jepit, pedagang juga menyewakan payung karena cuaca cukup panas pada siang hari. Properti tersebut disewakan kepada pengunjung seharga Rp 5.000 per unit.

Seorang pedagang lainnya, Japrizal (48) mengatakan, pengunjung ke Ulu Kasok sangat ramai terutama pada akhir pekan dan liburan. Rata-rata jumlah pengunjung pada akhir pekan mencapai 1.000 hingga 2.000 orang, mayoritas merupakan wisatawan lokal.

"Kalau akhir pekan, penjualan bisa dapat Rp 1 juta satu hari," kata Japrizal yang membangun kedai dengan pemandangan langsung ke danau dan perbukitan Ulu Kasok.

Wisatawan di Ulu Kasok merasa terbantu dengan adanya pedagang yang menyediakan perlengkapan bagi orang yang tidak biasa mendaki bukit. Selain penyewaan sendal dan payung, warga setempat juga mulai menyediakan lokasi pemotretan yang dihias indah berbentuk kapal, dan gembok cinta lengkap dengan ukiran kayu berbentuk hati.

Selain itu, wisatawan juga terbantu dengan adanya layanan ojek hingga ke puncak bukit Ulu Kasok, Kampar, ini. "Saya kalau tidak naik ojek, tidak akan sanggup naik ke atas," kata Diana, wisatawan berusia 65 tahun dari Pekanbaru.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.