Sukses

Hati-Hati Guyuran Hujan Tipuan di Indramayu

Berdasarkan kategori klimatologisnya, akumulasi hujan tipuan selama satu dasarian (10 hari) masih kurang dari 50 milimeter.

Liputan6.com, Indramayu - Hujan yang mengguyur Kabupaten Indramayu dalam dua pekan terakhir dianggap belum menjadi keberuntungan bagi petani di Pantura, Jawa Barat. Bahkan, hujan tersebut bisa berisiko mendatangkan kekeringan dan serangan hama pada tanaman padi.

Salah seorang anggota Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu, Abas Kartam mengatakan para petani di Kabupaten Indramayu diminta untuk tidak terkecoh dengan hujan tipuan.

Hujan tipuan adalah hujan yang terjadi saat awal masuk musim hujan. Berdasarkan kategori klimatologisnya, akumulasi hujan tipuan selama satu dasarian (10 hari) masih kurang dari 50 milimeter.

Dia mengatakan, hujan yang mengguyur Indramayu dalam dua pekan terakhir tersebut belum menunjukkan sudah dimulainya musim hujan di Kabupaten Indramayu.

"Jadi saat ini petani jangan langsung tanam dulu, nanti kering lagi," tutur pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Koperasi Malai Padi Indramayu, Minggu, 15 Oktober 2017.

Abas menyatakan, masa tanam sebaiknya dilakukan saat masuk musim hujan. Yakni, saat hujan turun dengan intensitas 50 milimeter, yang kemudian diteruskan dalam satu bulan dengan intensitas 150 milimeter.

Sementara itu, untuk mengukur intensitas hujan, Abas menyebut bisa dilakukan sendiri oleh para petani. Pasalnya, alat pengukuran yang digunakan cukup sederhana.

Selama ini, dia juga terus melatih para petani mengenai cara pengukuran intensitas hujan tersebut. Selain menyangkut ketersediaan air, pengukuran curah hujan juga menyangkut kesiapan tanaman padi dalam menghadapi serangan hama.

"Misalnya untuk kondisi cuaca saat ini yang sudah mulai turun hujan, namun cuaca masih panas di siang hari, maka akan membuat hama wereng mudah berkembang biak," kata Abas.

Jika penanaman dilakukan saat ini, lanjut dia, tanaman padi berisiko kekurangan air dan terserang hama wereng. Maka itu, dia mengimbau agar petani menunda musim tanam hingga benar-benar masuk musim hujan.

Terpisah, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengatakan, awal musim hujan di Kabupaten Indramayu, diperkirakan terjadi pada akhir Oktober hingga awal November 2017.

"Para petani lebih bagus memulai musim tanamnya saat sudah masuk awal musim penghujan," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.