Sukses

200 Remaja Dorong Motor Usai Aksi Balap Liar

Para pemuda yang terlibat aksi balap liar ini digelandang ke Mapolresta Sidoarjo dengan jalan kaki dan telanjang dada.

Liputan6.com, Sidoarjo - Puluhan Anggota Shabara dan Satlantas Polresta Sidoarjo membubarkan aksi "kuda liar" yang selama ini dinilai meresahkan masyarakat. Sekitar 200 remaja digelandang petugas ke Mapolresta Sidoarjo karena aksi balap liar.

Berdasarkan informasi di lapangan, razia dilakukan pada pukul 01.00 WIB, Minggu, 15 Oktober 2017, dini hari. Saat itu, ratusan muda-mudi sedang melakukan aksi balap liar di sepanjang jalan Jenggolo, Sidoarjo. Mereka yang sedang berkumpul di pelataran jalan raya langsung digrebek petugas.

Usai digrebek petugas, ratusan pelanggar akhirnya diminta untuk membuka baju dan mendorong motornya dari lokasi ke Mapolresta Sidoarjo dengan estimasi jarak tempuh hingga 3 kilometer.

Kepala Satuan Shabara Polresta Sidoarjo, Kompol Deddy Iskandar mengungkapkan razia balap liar dilakukan karena banyaknya laporan dari masyarakat yang merasa resah terhadap aksi itu. Para pemuda sering menggelar aksi balap liar di sepanjang jalan tersebut.

"Kurang lebih 200-an pelanggar kami amankan dan dibawa ke Mapolresta Sidoarjo untuk dilakukan pendataan," tutur Kompol Deddy kepada Liputan6.com.200 Remaja 'Kuda Liar' Digelandang di Mapolresta Sidoarjo. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)Menurut Deddy, aksi balap liar yang dilakukan muda-mudi ini dinilai sudah meresahkan masyarakat. Selain merugikan diri sendiri, juga bisa merugikan pengendara lain.

"Targetnya adalah pengendara yang jauh dari kata savety riding. Termasuk muda-mudi yang ketangkap saat melakukan aksi balap liar," katanya.

Dari sekian ratus pelanggar yang diamankan, ada dua perempuan. Kebanyakan mereka dari kalangan remaja dan anak di bawah umur. Mereka melakukan aksi balap liar tanpa dilengkapi alat pengaman seperti helm. Bahkan, tak jarang motor yang digunakan remaja tersebut protolan (motor yang sudah dipreteli).

"Sementara kami lakukan pendataan untuk kepentingan penindakan lebih lanjut. Selanjutnya, masing-masing orang tua mereka akan kami panggil untuk diberi pembinaan," Deddy menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.