Sukses

Gempa Tremor Mulai Guncang Gunung Agung, Berikut Penjelasan PVMBG

PVMBG pun meminta warga tetap tenang meski ada gempa tremor non-harmonik di Gunung Agung.

Liputan6.com, Karangasem - Gempa tremor non-harmonik (rentetan beberapa gempa vulkanik) mulai muncul di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil‎, meminta warga tetap tenang meski ada gempa tremor non-harmonik.

Ia pun meminta kalangan media berhati-hati membuat berita agar warga tak panik.

"Tremor harmonik bisa terjadi kalau aliran fluida mengakibatkan bergeraknya conduit (dinding saluran magma) dan membuat efek resonansi. Tremor harmonik juga tidak selalu diikuti letusan," ucap Devy, Jumat (13/10/2017).

Devy menjelaskan, gempa tremor terus-menerus sering menjadi penanda terakhir sebelum letusan. Biasanya, hal itu terjadi berkaitan dengan penghancuran sumbat penutup kawah.

Menurut dia, gempa tremor seperti di Gunung Agung ini tak melulu diikuti letusan, kecuali kalau terjadi secara terus-menerus.‎ "Manifestasi permukaan bisa hanya berupa pelepasan gas atau asap ke permukaan," ujarnya.

Devy berharap, manifestasi di permukaan hanya berupa gas dan asap saja. Jadi, tekanan di bawah perut Gunung Agung cepat habis.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan Kominfo

Adapun untuk meminimalisasi risiko erupsi Gunung Agung, masyarakat terdampak yang mengungsi di sejumlah titik diminta tetap konsisten mengikuti imbauan pemerintah.

Mereka diharapkan hanya mempercayai informasi yang valid, seperti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI/Polri.

"Masyarakat, khususnya para pengungsi, harus tetap memperhatikan dan menaati langkah-langkah penyelamatan yang diberikan pemerintah. Jangan mudah percaya dengan berita hoax yang menyesatkan seputar Gunung Agung," ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Niken Widiastuti, kepada Liputan6.com, Selasa, 10 Oktober 2017.

Menurut Niken, kini saatnya masyarakat menggunakan media sosial (medsos) untuk menginformasikan hal-hal positif untuk para pengungsi Gunung Agung. Terutama agar para pengungsi merasa aman dan nyaman.

"Masyarakat harus mendapatkan informasi-informasi terkini dari sumber tepercaya terkait Gunung Agung. Lawan hoax seputar Gunung Agung dengan data dan fakta," ucap Niken.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.