Sukses

BPBD: Awas, Longsor Susulan di Kabupaten Cilacap

Sebelumnya, hujan deras memicu longsor di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Cilacap - Hujan deras memicu longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Rabu sore dan malam, 11 Oktober 2017. Di Desa Salebu, Kecamatan Majenang, misalnya, dapur milik warga bernama Kustiyono ambruk lantaran tertimpa material longsoran dari tebing sepanjang 15 meter.

Akibatnya, barang-barang milik Kustiyono yang berada di dapur rusak dan tak lagi bisa dipakai. Namun, longsor tak menimbulkan korban jiwa.

Selain menimpa rumah Kustiyono, bagian tebing yang labil juga mengancam sejumlah rumah lainnya. Dikhawatirkan, saat terjadi hujan lebat, tebing kembali longsor dan menimpa rumah di area terdekat.

Dalam waktu hampir bersamaan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap wilayah Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, terjadi longsor di dua wilayah di Kecamatan Cimanggu.

Di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, longsor terjadi pada tebing jalan milik kabupaten dengan dimensi ketinggian 20 meter lebar lima meter dan ketebalan satu meter. Akibatnya, seluruh jenis kendaraan tak bisa melintas.

Di desa yang sama, tepatnya di Dusun Lengkong, terjadi pula jalan longsor dengan dimensi ketebalan satu meter, panjang lima meter, dan kedalaman 10 meter.

"Rabu sore itu berarti, terjadi hujan deras, di Mandala yang menyebabkan jalan ambrol dan tebing jalan yang longsor," ucap dia, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis malam, 12 Oktober 2017.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Longsor Rusak Jembatan

Sementara di Desa Cisalak, longsor menyebabkan bagian bahu kanan dan kiri jembatan Sungai Cisalak ambrol. Meski tak sampai memutus total badan jembatan, kendaraan roda empat tak bisa melintas lantaran kondisinya yang berbahaya. Dikhawatirkan, badan jembatan bakal ambrol jika dilintasi kendaraan berat.

Edi menjelaskan, untuk menangani bencana longsor tersebut, BPBD bersama dengan warga dan relawan menyingkirkan material yang menimpa rumah dan jalan. Selain itu, BPBD juga memasang rambu peringatan di jembatan yang bagian sayapnya ambrol.

"Sudah mulai disingkirkan. Kalau kendaraan roda dua, sih sudah bisa melintas," dia menerangkan.

BPBD juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa bahan makanan untuk masyarakat yang turut bekerja bakti. Selain itu, BPBD juga mendistribusikan karung sebagai penahan longsoran.

Rencananya, pekan ini, beronjong juga akan dipasang di jalan yang ambles untuk penanganan darurat. Sementara, penanganan permanen akan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga.

"Kami tentu mengimbau agar masyarakat di Cilacap, khususnya bagian barat meningkatkan kewaspadaan kemungkinan bencana tanah longsor dan banjir bandang," katanya.

Sebab, menurut Kepala UPT BPBD setempat itu, sebagian wilayah Cilacap merupakan daerah rawan longsor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.