Sukses

Jajanan Rp 500 Bikin Heboh Warga Purbalingga

Pihak sekolah harus memperhatikan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.

Liputan6.com, Purbalingga - Sebanyak 12 anak Sekolah Dasar Negeri 1 Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga mengalami gejala keracunan makanan. Mereka mual, muntah, dan pusing, dan itu diduga setelah menyantap jajanan milung saat jam istirahat pertama, pukul 09.00 WIB, Rabu, 11 Oktober 2017.

Satu jam setelah menyantap jajanan seharga Rp 500 berbahan telur dan mie kuning yang dicelup saos itu, tiga siswa mulai mengalami pusing dan mual. Afi Al Ghozali, siswa kelas 6 mengaku tidak dapat menahan mualnya saat dibawa ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) oleh guru kelas. Dia terpaksa muntah di lorong sekolah.

"Sudah biasa beli milung, tapi baru sekarang kerasa kaya gini," kata Afi.

Kepala Sekolah SDN 1 Karangaren, Asih Sugiarti mengatakan, tak berselang lama, beberapa siswa dari kelas lain mengalami hal serupa. Pihak sekolah kemudian menghubungi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Kutasari untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Praktis pada saat itu, kegiatan pembelajaran di sekolah terhenti karena harus merawat siswa-siswa yang sakit.

"Awalnya, tiga siswa, tapi kemudian banyak yang pusing mual, kami menghubungi Forkompincam agar dilakukan penangan intensif," ujarnya.

Setelah dihubungi, Petugas Puskesmas Kutasari, Petugas Kecamatan Kutasari, dan Kapolsek Kutasari datang melakukan penanganan.Diduga, siswa di Purbalingga ini keracunan jajanan mi gulung seharga Rp 500. (Liputan6.com/Galuh Widoera)Kepala Puskesmas Kutasari, Dhiah Faridha Arianty mengatakan, berdasarkan dugaan sementara, gejala keracunan berasal dari milung. Ketika diwawancarai, ada satu anak yang belum makan apa pun sejak pagi, hanya membeli milung kemudian mengalami muntah-muntah.

"Itu prediksi kami, tapi kami belum berani memastikan. Karena untuk kepastiannya kami tunggu hasil laboratorium dan cek sampel," kata Dhiah.

Setelah mendapatkan perawatan di sekolah, para siswa diperbolehkan pulang. Beruntung tidak ada siswa yang mengalami gejala parah.

Camat Kutasari, Raditya Widayaka mengatakan, meski siswa sudah bisa pulang ke rumahnya masing-masing, ia meminta kepada Forkompincam untuk siaga 24 jam.

"Gejala keracunan ini kita tidak tahu apakah sudah selesai di sini atau belum. Kami meminta semua aparatur pemerintahan di Kecamatan Kutasari untuk siaga. Takut-takut ada kejadian urgent sore atau malam nanti," ujar Raditya.

Sementara itu, Kapolsek Kutasari AKP Bambang Sidik mengatakan saat ini masih mendalami kasus keracunan massal tersebut. Dia mengimbau kepada pihak sekolah untuk lebih mengawasi makanan yang dijajakan di sekitar sekolah.

"Jika penjual milung itu kembali ke sekolah, diharap sekolah mengamankan penjual itu dan menghubungi Polsek Kutasari," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.