Sukses

Tekad Gubernur Ganteng Segera Miliki Pasar Terbesar di Indonesia

Pasar bersejarah di Jambi ini disebut bisa menampung lebih dari 3.000 orang pedagang

Liputan6.com, Jambi - Raut muka serius terpancar dari wajah Gubernur Jambi, Zumi Zola saat meninjau pembangunan Pasar Angso Duo di Kota Jambi. Pasar paling bersejarah di Jambi itu digadang-gadang bakal menjadi pasar terbesar di Indonesia.

Bersama sejumlah pejabat Pemprov Jambi, Zumi Zola meninjau pembangunan Pasar Angso Duo pada Selasa sore, 10 Oktober 2017. Ia menyatakan tidak ingin proses pembangunan pasar yang berlokasi di pinggir Sungai Batanghari itu kembali molor. Sebab, akhir Oktober 2017 ini, seluruh lapak pedagang yang ada di Pasar Angso Duo saat ini harus sudah pindah ke lokasi pasar yang baru tersebut.

"Pasar Angso Duo yang baru ini bakal menjadi pasar modern terluas di Indonesia. Ini bisa menjadi ikon Provinsi Jambi," ujar Zumi Zola.

Pada kesempatan itu, Zumi Zola langsung menanyakan progres pembangunan pasar kepada Direktur PT Eraguna Bumi Nusantara (EBN), Nur Djatmiko selaku pengembang.

"Pasar ini bisa menampung banyak pedagang. Jangan khawatir tidak dapat tempat. Akhir Oktober kita pedagang bisa pindah ke sini," ucap Zola.

Kepada Zumi Zola, Direktur PT EBN, Nur Djatmiko, mengatakan progres pembangunan Pasar Angso Duo yang baru itu sudah mencapai 80 persen. Ia berjanji menyelesaikan seluruh pengerjaan secepatnya. Di mana proses pengerjaannya tengah dikebut siang malam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Mangkrak

Lokasi bangunan pasar Angso Duo yang baru tidak begitu jauh dari lokasi saat ini yang juga sama-sama berada di tepian Sungai Batanghari. Daerah ini bisa dibilang kawasan bersejarah. Tak jauh dari lokasi pasar itu berdiri masjid yang juga paling bersejarah di Jambi, yakni Masjid Al-Falah, atau biasa dikenal dengan sebutan Masjid Seribu Tiang.

Hingga 2017, pembangunan pasar yang identik dengan simbol dua ekor angsa itu sudah memasuki tahun ketiga. Kontrak perjanjian ditandatangani PT EBN dengan Pemprov Jambi pada 9 Juni 2014 melalui sistem build operate transfer (BOT). Saat itu Gubernur Jambi masih dijabat oleh Hasan Basri Agus. Nilai kontraknya mencapai Rp 146 miliar dengan target selesai pada 9 Juni 2016.

Namun hingga batas waktu kontrak, pengerjaan pasar seluas tujuh hektare itu belum selesai. Hingga akhirnya Pemprov Jambi memberikan dua kali perpanjangan pembangunan yang berakhir pada 1 April 2017 dan Juni 2017.

Pihak PT EBN bahkan sempat menghentikan pengerjaan pembangunan Pasar Angso Duo pada Desember 2016 lalu. PT EBN saat itu beralasan, Hak Guna Bangunan (HGB) belum dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Mangkraknya pembangunan Pasar Angso Duo itu sempat membuat resah para pedagang. Hingga Pemprov Jambi berencana meninjau ulang kerja sama dengan PT EBN.

Keresahan para pedagang beralasan, karena tercatat ada 3.000 pedagang yang sudah membayar uang muka yang disetor kepada PT EBN agar bisa menempati lapak-lapak di Pasar Angso Duo yang baru itu.

"Total uang muka yang disetor para pedagang mencapai Rp 30 miliar," ucap Hasan selaku Pendamping Konsumen Pasar Angso Duo pada Maret 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.