Sukses

Derita Santri Terpaksa 'Dolbon' karena Tak Ada MCK

Masih banyak pondok pesantren yang minim fasilitas. Hal ini mengurangi kenyamanan para santri.

Liputan6.com, Serang - Di sebuah lahan seluas 300 meter persegi, berdiri pesantren tradisional bernama Al-Hidayah, di Kampung Jambang, Desa Kamurang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Pesantren yang telah berdiri sejak 2004 itu belum memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK).

Hal ini mengharuskan para santri yang berjumlah sekitar 50 orang harus menumpang bersih-bersih di kantor desa, di rumah warga, atau terpaksa modol di kebon alias dolbon.

"Di kobong (pondok tempat santri) baru ada delapan kamar, bilik, dan tripleks. Belum ada bantuan lain (pemerintah)," kata Ustaz Tajudin, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah, Senin, 9 Oktober 2017.

Namun, masa itu segera berlalu. Tajudin mengaku kini ponpes miliknya telah mendapatkan bantuan pembangunan MCK sebanyak 10 unit dari Ikatan Zakat Indonesia (IZI). Hanya saja, masih banyak bantuan yang dibutuhkan, seperti untuk pembangunan kobong santri wanita, dan kitab untuk majelis taklim.

Kepala Desa Kamurang Sarman mengatakan secara pribadi ia sudah membantu agar para santri tidak perlu buang air di sembarang tempat. Namun, karena fasilitas MCK terbatas, terkadang mereka terpaksa dolbon.

"Kalau saya enggak keberatan bantu santri. Sementara di kamar mandi samping rumah saya ada dua," kata Sarman saat di temui di kediamannya yang berjarak sekitar 100 meter dari ponpes, ketika menerima santri yang ingin berwudu.

Sarman bersyukur ada bantuan untuk Ponpes Al Hidayah sehingga pembangunan MCK bisa terealisasi. Bantuan tersebut berasal dari sebuah lembaga nonprofit, Ikatan Zakat Indonesia (IZI). Lembaga ini telah memberikan bantuan pembangunan MCK untuk 40 ponpes di seluruh Indonesia.

"Sumber dana dari dana infak dan sedekah yang kita kelola dari masyarakat. Kita totalnya ada 40 ponpes di seluruh Indonesia. Total, tahap pertama sekitar Rp 1,5 miliar untuk ponpes," kata Nana Sudiana, Direktur Pendayagunaan IZI, saat ditemui di Kabupaten Serang, Banten.

Menurut dia, pesantren maupun sekolah yang membutuhkan bantuan darurat, khususnya di daerah pedalaman, bisa memberitahukan kepada pihak IZI. Dia menambahkan, IZI telah membantu sejumlah ponpes dan sekolah di beberapa daerah, seperti Sumatera Utara (Sumut), Sulawesi Tenggara (Sultara), Yogyakarta, Kalimantan Utara (Kalut), hingga Banten.

"Sementara yang kita lihat kebutuhan mendasar (di Ponpes Al-Hidayah) MCK dan asrama. Berikutnya kita akan lihat kembali kebutuhan apa lagi di sini, seperti pengembangan asrama yang lain," Nana menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.