Sukses

Bukan Hoax, Kawasan Wisata Pangandaran Aman Dikunjungi

Hampir seluruh kawasan wisata Pangandaran aman dikunjungi wisatawan, kecuali beberapa tempat saja.

Liputan6.com, Pangandaran - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena menegaskan, seluruh kawasan wisata Pangandaran, Jawa Barat, bisa dikunjungi pasca-banjir dan longsor yang terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2017.

"Kami pastikan seluruh kawasan wisata bisa dikunjungi wisatawan. Baik domestik ataupun mancanegara, silahkan datang Pangandaran aman terkendali," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/10/2017) siang.

Nana menegaskan, berita yang menyebutkan seluruh kawasan wisata Pangandaran sulit ditembus akibat banjir adalah hoax atau bohong. Ia menyebutkan kondisi masyarakat saat ini justru sudah normal. Bahkan, kawasan wisata yang berada di akses akses utama wisata Pangandaran sudah berjalan normal satu hari pasca-bencana.

"Cek saja, seluruh pengungsi sudah kembali, akses jalan raya ke Pangandaran pun sudah lancar seperti biasa. Mohon informasikan, Pangandaran sudah aman terkendali," ujarnya.

Namun, ia tak menampik masih ada beberapa titik area wisata, terutama wisata sungai untuk bodyrafting di kawasan wisata Pangandaran, yang belum bisa dikunjungi wisatawan hingga kini.

"Seperti Sungai Santirah, Grand Canyon dan Citumang memang belum bisa dikunjungi. Yang lainnya tidak ada masalah (bisa dikunjungi), saya pastikan akses ke Pangandaran aman," kata Nana menangkal berita hoax yang sempat membuat pengunjung was-was.

Di tengah cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Pemkab Pangandaran menerjunkan tim gabungan dari Tagana, Polri, TNI, Basarnas, serta relawan lainnya untuk mengamankan akses ke sejumlah tempat wisata dan keselamatan para wisatawan.

"Totalnya 6.000 personel. Kalau 10 persen saja yang giliran jaga, sekitar 600 personil siap jaga di sepanjang pantai, belum lagi balawista," ucapnya.

Sebelumnya, satu hari pasca-banjir yang menggenangi 15 titik dan dua titik longsor, Kabupaten Pangandaran diserbu berita hoax alias bohong. Beberapa gambar foto banjir besar yang sebenarnya banjir di Srilanka menghiasi beberapa laman online.

Foto tersebut seolah-olah menggambarkan situasi dan kondisi Pangandaran lumpuh akibat bencana alam tersebut. Tak ayal akibat berita bohong itu, banyak wisatawan yang mengurungkan niatnya berkunjung ke kawasan wisata Pangandaran yang sejak lama terkenal wisata pantainya di pesisir pulau Jawa Barat bagian selatan itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.