Sukses

Sekeluarga Kejang-Kejang Usai Sarapan Pagi, 1 Balita Meninggal

Petugas puskesmas sempat memberikan pertolongan kepada keluarga Heri yang diduga keracunan makanan usai sarapan pagi.

Liputan6.com, Lampung Timur - Satu keluarga di Desa Karanganyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, diduga keracunan makanan. Mereka kejang-kejang dan muntah-muntah usai sarapan pagi, bahkan satu di antaranya meninggal dunia.

Salah seorang korban, Heri (37), mengungkapkan, enam anggota keluarganya berkumpul untuk sarapan pada Sabtu, 23 September 2017. Namun, setengah jam usai sarapan, mereka muntah-muntah dan kejang-kejang. Oleh tetangga, mereka diberi air kepala muda sebagai penawar.

Namun, putri Heri, sekalipun sempat dirawat, akhirnya meninggal dunia. "Anak saya yang bungsu, si Silvi umur 2,5 tahun setelah isya meninggal," ucap Heri, dilansir Antara, Senin (9/10/2017).

Dia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab sakit keluarganya usai sarapan pagi itu. Menurut Heri, pagi itu ia dan keluarganya makan nasi dengan lauk telur dan sambal.

"Yang kami makan itu cuma nasi dari beras raskin, lauk telur dan sambal," sebut dia.

Meski sedih ditinggal putrinya, Heri yang bekerja sehari-hari sebagai penambal ban mengaku telah merelakan kematian putrinya itu. "Saya ikhlas, biar tenang di alam sana, tapi kalau diingat saya sedih sekali," ujarnya.

Setelah kejadian itu tersebar di media, Heri pun didatangi muspida setempat, termasuk dari Bulog. Menurut Heri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur menyatakan beras rastra atau raskin yang dikonsumsi keluarganya aman untuk dimakan.

Kepala Puskemas Labuhan Maringgai dr Budi saat dihubungi membenarkan keluarga Heri sempat diperiksa di puskesmas. Petugas puskesmas sempat memberikan pertolongan kepada keluarga Heri yang diduga keracunan makanan usai sarapan pagi.

Budi menyatakan akan segera menyampaikan hasil pemeriksaan keluarga Heri. "Dari informasi staf saya memang begitu, tapi nanti saya tanya dulu ke staf saya karena kebetulan waktu itu saya cuti, nanti takutnya salah," kata Budi, saat dikonfirmasi, kemarin sore menjelang magrib.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.