Sukses

Bermodal Bawang Merah, Pesantren Gelar Pendidikan Gratis

Santri tinggal dan mondok di pesantren, sehingga ada kebutuhan makan minum dan fasilitas hidup lain.

Liputan6.com, Rejang Lebong - Pondok Pesantren Ar-Rahmah yang berada di kaki Gunung Kaba, tepatnya di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, terus berupaya mewujudkan niatnya untuk memberikan pendidikan gratis bagi 250 santri dan santriwati.

Salah satu upaya yang dilakukan para pengelola pondok pesantren dengan menanam bawang merah dan dikelola oleh para ustaz dan santri.

Pimpinan Yayasan Ar-Rahmah, Ustaz Dedi Arizandi mengatakan, saat ini untuk biaya operasional pendidikan mereka dibantu pemerintah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tetapi karena para santri tinggal dan mondok, tentu saja ada kebutuhan lain, yaitu makan minum dan fasilitas hidup lain.

Untuk mengatasinya, mereka meminta bantuan pihak lain supaya ada pemasukan bagi yayasan.

"Asumsi masyarakat, pendidikan gratis itu semuanya gratis, kami berupaya keras untuk itu," ujar Dedi di Rejang Lebong, Selasa, 3 Oktober 2017.

Bank Indonesia yang memang memiliki program peningkatan perekonomian pesantren menggandeng Balai Penyuluhan Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bengkulu melakukan pendampingan dan memberikan bantuan bibit, pupuk serta perawatan hingga pengelolaan hasil panen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, tujuan program ini untuk meningkatkan ekonomi syariah yang berujung kepada peningkatan mutu pendidikan dan mengatasi beban biaya operasional pondok pesantren.

"Ini pertama kali kami lakukan khususnya untuk pesantren," Endang mengungkapkan.

Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi juga berjanji untuk menggelontorkan beberapa program ke pesantren yang berada tepat di sisi hutan lindung Gunung Kaba yang masuk dalam jajaran Bukit Barisan tersebut. Salah satunya melalui program budi daya ternak kambing, ayam petelur, dan itik pedaging.

"Kita bantu dengan program lain, lahan di sini masih sangat luas dan memungkinkan untuk pengembangan sektor peternakan," kata Hijazi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.