Sukses

Puluhan Warga Bantul Keracunan Usai Santap Buka Puasa Bareng

Warga diduga keracunan makanan setelah merasa pusing, kembung, sakit perut, diare, dan muntah.

Liputan6.com, Yogyakarta - Puluhan warga Dusun Glugo, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon Bantul, mengalami keracunan massal, Minggu, 1 Oktober 2017. Kejadian itu terjadi satu hari setelah mereka menyantap menu berbuka puasa dalam acara hari anak yatim di masjid setempat yang diperingati setiap 10 Muharram atau bertepatan pada Sabtu, 30 September 2017.

Warga diduga keracunan makanan setelah mengeluh pusing, kembung, sakit perut, diare, dan muntah.

"Data yang ditangani rumah sakit ada 60 orang dan pasien rawat inap 14 orang," ujar Farida Ulfa M, Manajer Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul, Senin, 2 Oktober 2017.

Meskipun demikian, data itu bersifat sementara, sehingga jumlah warga yang keracunan masih bisa bertambah.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Pramudi Darmawan, menuturkan sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

"Kami kirim ke laboratorium dan hasilnya bisa diketahui dua minggu lagi," ucapnya.

Apri, salah satu anak dari warga yang mengalami keracunan, menjelaskan sang ibu masuk rumah sakit pada Minggu, 1 Oktober 2017 sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika itu, ibunya yang bernama Susi, mengalami pusing, diare, mual, dan muntah. Sehari sebelumnya, Susi mengikuti acara buka puasa bersama di masjid. Ia menyantap nasi, bakmi, telur, dan orak-arik.

Sekitar empat jam berada di rumah sakit, Susi mendapat dua kantong infus dan pada dini hari sudah diizinkan pulang. Akan tetapi, pada Senin pagi, Susi kembali merasa pusing dan dibawa anaknya ke rumah sakit lagi.

"Ternyata di rumah sakit sudah banyak warga yang dirawat dengan gejala yang sama dengan ibu," kata Apri.

Ia menambahkan, saat menyantap menu buka puasa, sang ibu tidak curiga makanan itu kedaluwarsa. Sebab, rasanya masih lezat dan tidak terlihat basi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.