Sukses

Warga Mojokerto, Onde-Onde, dan Peninggalan DNA Majapahit

DNA Majapahit menjadikan warga Mojokerto guyub dan saling membantu untuk mencapai tujuan.

Liputan6.com, Mojokerto Onde-onde merupakan camilan tradisional yang berbahan baku tepung ketan khas Mojokerto. Alasan inilah yang menggerakkan warga untuk menciptakan prestasi dengan mengusung panganan onde-onde ini.

Senior Manager Museum Rekor Indonesia (Muri) Sri Widayati mengungkapkan, Muri telah beberapa kali mencatatkan pencapaian warga Mojokerto yang bertajuk onde-onde. Untuk rekor pertama pada tahun 2004, dengan kategori Sate Onde-Onde terpanjang 491 meter dan penggorengan onde-onde sebanyak 464 wajan.

Terakhir, pada Sabtu, 30 September 2017, warga Mojokerto kembali tercatat memegang rekor dengan membuat jajanan onde-onde sebanyak 20.400 buah. Prestasi ini bernomor 8116/R.MURI/IX/2017 di Museum Rekor Indonesia.

"Sebelum rekor ini, Mojokerto sudah beberapa kali membuat rekor unik berbagai kategori. Total keseluruhan sudah ada 11 rekor, termasuk saat ini," kata Sri, Sabtu, 30 September 2017.

Komunitas Pelaku Usaha Mojokerto (KPUM), Jawa Timur kompak membuat jajanan onde-onde sebanyak 20.400 buah. Mereka pun sukses mencatatkannya dengan nama Sajian Onde-onde Terbanyak.

Sekitar 50 pelaku usaha terlibat dalam pembuatan jajanan khas Kota Mojokerto tersebut. Jumlah onde-onde yang mereka produksi melampaui target yang direncanakan yakni sebanyak 20 ribu buah.

"Jumlah ini memecahkan rekor yang juga dibuat di Kota Mojokerto sebelumnya sebanyak 14.603 onde-onde pada 14 Februari 2010 lalu," kata Sri.

Komunitas Pelaku Usaha Mojokerto (KPUM), Jawa Timur kompak membuat jajanan onde-onde sebanyak 20.400 buah. Sebelum Muri menghitung jumlahnya, seluruh onde-onde itu terlebih dulu diarak oleh panitia mengelilingi Kota Mojokerto. Hingga kemudian dikumpulkan dan menjadi rebutan warga di lapangan Raden Wijaya, Jalan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon.

Sementara itu, tokoh KPUM Abdul Rachman menjelaskan, pihak yang terlibat dalam pembuatan jajanan berbentuk bulat kecil itu bukan hanya dari pelaku usaha, tetapi masyarakat umum khususnya ibu PKK juga ikut berpartisipasi.

"Karakter masyarakat Mojokerto tidak lepas dari DNA Majapahit. Mau tidak mau budaya yang tinggi itu akan selalu ada, seperti budaya gotong royong," ucapnya.

Menurut Rachman, kebersamaan dan kekompakan yang tercermin dalam proses pembuatan onde-onde, adalah representasi kondisi masyarakat yang guyub dan sejahtera. Untuk itu, kekompakan inilah yang menjadi rahasia kesuksesan setiap aktivitas masyarakat di Kota Mojokerto.

"Ini adalah bagian istimewa yang dipersembahkan masyarakat untuk kota tercinta, yakni pemecahan Rekor Muri Onde-Onde terbanyak," dia memungkasi.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.