Sukses

Hujan 2 Hari, Longsor Terjang 4 Desa

Masyarakat bersama BPBD, TNI, dan relawan membersihkan material yang menimpa rumah Sakuri di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok.

Liputan6.com, Banyumas – Hujan deras yang terjadi dua hari berturut-turut pada Selasa hingga Rabu malam (26-27/9/2017) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyebabkan longsor lima titik di empat desa.

Lima lokasi tersebut tersebar, yakni dua titik di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok; satu titik di Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok; satu titik di Desa Karanggayam, Kecamatan Lumbir; serta satu titik di Desa Banjarparakan, Kecamatan Banjarparakan.

"Longsor ada empat desa di lima titik," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kusworo, kepada Liputan6.com, Kamis (28/9/2017).

Dia menjelaskan, di RT 07 RW 02 Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, terjadi longsor di tebing, yang menyebabkan tanah dan bebatuan meluncur dan mengenai rumah Sakuri (31) yang berada di bawahnya.

Pada waktu yang sama, longsor juga terjadi di Gununglurah, Dukuh Wuluh, RT 3 RW 2 sekitar pukul 19.45 WIB. Tebing setinggi 3 meter dan selebar 7 meter longsor dan menimpa dinding rumah Sakuri yang berada di bawahnya.

"Longsor itu juga mengancam rumah warga di sekitarnya. Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, memang masuk zona merah longsor," ujar dia.

Pada Selasa malam, 26 September 2017, longsor juga terjadi di Cilongok RT 2 RW 4. Akibatnya, fondasi dan bentengan rumah milik Sumarjo (70) sepanjang 15 meter setinggi 3,5 meter longsor. Material longsor akibat pergerakan itu ambrol hingga menutup akses jalan desa.

"Selain faktor hujan, kondisi tanah yang labil jadi penyebab pergerakan tanah di bentengan belakang rumah," dia menjelaskan.

Pada hari yang sama, di wilayah lain, yakni Kecamatan Lumbir, juga terjadi pergerakan tanah akibat hujan lebat yang mengguyur. Longsor menimpa Balai Desa Karanggayam, dan menyebabkan tembok di sekeliling Balai Desa Karangayam sepanjang 5 meter dengan tinggi 5 meter ambruk terbawa material longsoran.

"Gerakan tanah juga terjadi di Dukuh Banjar Waru, Desa Banjarparakan. Di daerah ini, hujan lebat tanah longsor di jalan Desa Banjarparakan, tepatnya di RT 2 RW 7. Luasan longsor sepanjang 25 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 6 meter," tuturnya.

Menurut Kusworo, tanah mudah longsor lantaran kondisinya yang labil. Selain itu, pada musim kemarau lalu muncul banyak retakan di tanah yang amat rawan kemasukan air.

"Kalau air meresap banyak, di mana tidak ada penyangga, bisa longsor," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.