Sukses

Saat TNI Bantu Wujudkan Jembatan Impian Warga Dukuh Kopi

TNI membantu wujudkan impian warga Dukuh Kopi memiliki jembatan lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-100.

Liputan6.com, Brebes - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sujatmoko, mengapresiasi pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 100. Menurut dia, program itu bisa meringankan pekerjaan yang awalnya terlihat berat.

"Demikian juga dengan hasil yang dipetik juga sangat berkualitas," ucap Heru Sujatmoko di sela kegiatan TMMD Reguler 100 di Dukuh Kopi, Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 27 September 2017.

Wabup menilai, lewat TMMD, masyarakat dan TNI juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Polri, pemuda desa hingga organisasi kemasyarakatan turun tangan membangun desanya.

"Ajang TMMD juga bisa dijadikan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap NKRI dan ideologi Pancasila," katanya.

Wabup menyatakan gotong royong menjadi ruh utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila. Dengan kegiatan yang bersifat kebersamaan, lanjutnya, juga bisa mencegah terorisme dan radikalisme.

"Gerakan radikalisme yang memaksakan kehendak sendiri dengan cara-cara yang membabi buta akan mendatangkan kemudaratan," katanya.

Sedangkan di TMMD, kata dia, masyarakat secara bersama-sama memperbaiki desanya tidak hanya berupa fisik, seperti pembangunan jalan, talud sepanjang 130 meter, dan pos kamling 3×2 meter, tetapi juga pembinaan mental spiritual lewat sarasehan, penyuluhan, dan kegiatan sosial lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Heru juga memberikan bantuan alat tulis dan beasiswa kepada para pelajar yang putus sekolah untuk kembali bersekolah. Bantuan juga diberikan kepada kelompok tani berbentuk sapi, dan bantuan bola bagi para pemuda desa.

Sementara itu, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono mengatakan, kegiatan TMMD Reguler 100 dilaksanakan selama sebulan mulai 27 September 2017 – 26 Oktober 2017. Beberapa infrastruktur yang dibangun mulai dari jalan, 20 unit rumah tidak layak huni, hingga pos kamling. TNI bersama warga setempat juga membangun jembatan dengan lebar 3,8 meter.

"Bekerja sama dengan Bank Jateng," kata Hadi.

Sejak pagi hari, warga Dukuh Kopi dalam pengerjaan itu terlihat bersemangat. "Talud ini berfungsi agar jalan yang diaspal ataupun yang diperkeras nantinya dapat bertahan lama, sehingga masyarakat Cikuya dan Dukuh Kopi yang melewati jalan TMMD tersebut merasa lebih nyaman dan aman," ucap Hadi.

Dalam pengerjaan itu, masyarakat saling berbagi tugas. Ada yang mengangkut batu gunung, ada yang mengaduk semen, dan ada yang membuat talut bersama TNI. Mengingat medan jalan yang ekstrem, TNI bersama warga Dukuh Kopi harus berperan aktif, termasuk dalam pencarian dan pengumpulan batu gunung untuk jalan sepanjang dua kilometer.

Ada juga kegiatan sunatan masal, pelayanan KB gratis, pemberian pengobatan gratis, dan juga pembagian air bersih dan bazar sembako.

"Dengan anggaran yang hanya sebesar Rp 837 juta, mustahil semua sasaran dapat dicapai dengan maksimal. Oleh karenanya, pemerintah daerah melibatkan TNI Kodim 0713/Brebes dalam pengerjaannya," katanya.

Hadi menjelaskan, selain sasaran fisik, TMMD juga menyasar nonfisik melalui berbagai macam penyuluhan dan pelayanan untuk menambah ilmu dan wawasan maupun keterampilan masyarakat.

Di antaranya, pelayanan langsung akte kelahiran, sosialisasi perizinan terpadu, penyuluhan program pertanian, penyuluhan peternakan dan pengobatan ternak gratis, sosialisasi ketenagakerjaan dan transmigrasi, sosialisasi UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, dan penyuluhan penanggulangan bencana.

"Masih banyak kegiatan nonfisik yang kami kerjakan mulai dari penyuluhan hukum secara terpadu, penyuluhan kesehatan, penyuluhan KB dan pemutaran film, sosialisasi IMS & AIDS, dan lain-lain," jelasnya.

Menurut Hadi, seluruh kegiatan yang dilakukan, menelan anggaran hingga Rp 1,26 miliar. Biaya itu bersumber dari Komando atas (PJO) Rp 214.999.000, APBD 1 Rp 150 juta, APBD I UP buka/tutup Rp 10 juta, APBD II (fisik) Rp 687 juta. Pembiayaan juga dibantu oleh Bank Jateng sebesar Rp 200 juta.

Kepala Desa Cikuya, Sekod menyambut baik program TNI tersebut. Menurutnya, kondisi infrastruktur di desa yang dipimpinnya memang membutuhkan sentuhan dari pemerintah. Pembangunan di desanya belum seperti desa lainnya.

"Apalagi, jembatan yang akan dibangun itu kan sangat membantu aktivitas ekonomi warga di sini," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.