Sukses

Pengakuan Pelajar yang Jadi Zombi di Pasar Terong Makassar

Pelajar yang jadi zombi sempat dicari polisi ke sekolahnya, tapi pihak sekolah sudah keburu memberhentikannya.

Liputan6.com, Makassar - Polisi berhasil menemukan keberadaan BU, pelajar yang jadi zombi di Pasar Terong, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia dijemput langsung di kediamannya oleh Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar Rabu malam, 27 September 2017, sekitar pukul 22.00 Wita.

"Iya kita sudah dapat alamatnya, sudah dijemput tadi malam dan dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Estetika, Kamis, 28 September 2017.

Berdasarkan pengakuan BU, kata Diari, ia ternyata bukan menelan pil PCC, melainkan obat Tramadol dalam jumlah berlebih. "Dia langsung meminum lima biji," kata Diari.

Tidak hanya jumlahnya yang berlebih, cara meminumnya pun ekstrem. BU mengaku lima buah Tramadol itu terlebih dahulu dihaluskan kemudian dicampur dalam minuman berenergi sebelum diminum.

"Mungkin karena dicampur minuman berenergi itu sehingga ia meraung-raung seperti kesurupan. Karena pengakuannya setelah meminum obat Tramadol campur minuman berenergi itu dia rasa mual dan isi perut serta lambung terkuras seperti mau keluar," tuturnya.

BU mengaku bahwa dirinya sudah tiga tahun belakangan ini mengonsumsi obat-obatan dalam daftar G tersebut. Namun, ia biasa menenggaknya dengan menggunakan air mineral, bukan minuman berenergi.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 2 menit 42 detik viral di situs jejaring sosial Facebook khususnya bagi warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 26 September 2017. Dalam video itu terlihat seorang pelajar yang meracau seperti kesurupan karena diduga mengonsumsi pil PCC.

Pantauan Liputan6.com, video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Imran Al-Islamiyah itu telah ditonton ribuan kali, lalu disukai dan dibagikan ratusan pengguna Facebook lainnya. Imran Al-Islamiyah menuliskan "Akibat minum pil PCC.... Kejadian di Jl. Kubis dekat Pasar Terong."

Polisi yang mengetahui kehebohan video itu langsung mendatangi lokasi, tetapi tak berhasil menemui korban di tempat kejadian. Pada Rabu, 27 September 2017, aparat kepolisian mendatangi sekolah pelajar itu. Namun, pelajar itu telah dikeluarkan dari sekolah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.