Sukses

Emak-Emak di Batas Kota Makassar Jadi Penjual Obat PCC

Liputan6.com, Makassar - Puluhan ibu rumah tangga (IRT) di batas Kota Makassar, tepatnya di daerah Laikang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, sejak lama menjalankan bisnis sebagai penjual obat PCC di kalangan remaja.

Bisnis haram puluhan IRT tersebut berjalan lancar karena ada jaminan keamanan dari bos pemasok obat PCC, Alex. Namun, Alex saat ini menghilang setelah perkara kepemilikan ribuan obat PCC ilegal yang menjeratnya dinyatakan rampung alias P21.

Remaja berinisial AB mengatakan senang membeli obat PCC di daerah Laikang, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, karena aman. Meski demikian, harga pasaran obat PCC semuanya sama.

"Di sini bosnya mantap. Pembeli dijamin aman dari usikan polisi," kata warga Jalan Pongtiku, Makassar, tersebut saat ditemui usai membeli obat PCC dari salah seorang IRT di daerah Laikang, Kelurahan Sudiang Raya, Selasa (26/9/2017) kepada Liputan6.com.

Penjual obat PCC di daerah Laikang, ujar AB, punya istilah khusus atau nama sandi yang hanya diketahui oleh pembeli langganannya.

"Penjual obat PCC di sini kodenya disebut kanda. Jadi, pembeli datang hanya berteriak sedikit menyebut 'kanda', salah satu penjual dari kalangan IRT langsung datang membawa obat PCC yang dicari pembeli tersebut," tutur AB.

Salah seorang IRT warga Laikang, Kelurahan Sudiang Raya, inisial AN, mengaku sudah tujuh tahun menjual obat PCC ke kalangan remaja. Ia mendapatkan upah dari setiap penjualan. Obat PCC, kata dia, dipasok dari sebuah gudang penampungan obat PCC yang berada di Jalan Malengkeri, Makassar, milik Alex.

"Kita di sini penjual rata-rata semuanya IRT tak punya kerjaan tetap. Kita ini hanya dapat persen dari per papan obat yang terjual. Obatnya dipasok dari Malengkeri. Ada utusan dari Malengkeri bawa obat PCC ke sini dan kita hanya berperan menjual," ucap AN.

AN mengaku selama menjalankan bisnis haramnya tersebut dirinya tidak pernah resah. Pasalnya, bos pemilik obat PCC, Alex, sudah menjamin keamanan para penjual obat.

"Ke sini kalau mau beli. Aman di sini dibanding daerah lain. Tidak ada polisi di sini yang mengusik karena bos sudah jamin itu," kata AN.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.