Sukses

Teror Begal, 2 Sopir Transportasi Online Tewas Bersimbah Darah

Dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, Kota Medan, Sumatera Utara, dihebohkan dengan aksi pembegalan terhadap sopir transportasi online.

Liputan6.com, Medan - Dalam kurun waktu dua hari berturut-turut, Kota Medan, Sumatera Utara, dihebohkan dengan aksi pembegalan terhadap sopir transportasi online. Peristiwa itu membuat dua sopir transportasi online meninggal dunia.

Peristiwa pertama dialami oleh pengemudi Grab Bike bernama Ridwan Limbong. Pria 34 tahun ini meninggal dunia setelah dirampok di kawasan Jalan Juanda, Kecamatan Medan Polonia, Sabtu, 23 September 2017.

Sebelum meninggal, Ridwan hendak menjemput penumpang sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, Ridwan yang mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi BK 2132 AHC diberhentikan empat orang yang diduga pelaku.

Empat orang itu, merampas sepeda motor Ridwan sambil menodongkan pisau. Ridwan melawan hingga membuat salah seorang pelaku menusuk Ridwan dengan pisau.

Warga yang melihat, langsung berdatangan dan menolong Ridwan. Keempat begal itu pun lari tunggang-langgang meninggalkan korban yang telah bersimbah darah.

Namun, salah seorang pelaku berinisial MD yang juga mencoba kabur, terjatuh dan langsung diamankan warga. Mereka gagal membawa kabur sepeda motor Ridwan.

Warga bergegas membawa Ridwan ke Rumah Sakit Boloni di Jalan Monginsidi, namun karena tidak ada dokter jaga, Ridwan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim. Tapi, karena sudah banyak kehilangan darah, nyawa Ridwan tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa kedua, dialami oleh pengemudi Grab Car bernama David Julher Simanjuntak. Pria berusia 46 tahun, warga Jalan Kemiri II, Gang Harjo, ditemukan meninggal dunia di dalam parit, Jalan Sempurna, pada Minggu, 24 September 2017.

Jasad David pertama kali ditemukan pada pukul 01.00 WIB oleh seorang satpam indekos di kawasan tersebut. Saat ditemukam, jenazah korban dalam keadan telungkup bersimbah darah dan ditemukan sejumlah luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Korban diketahui terakhir kali mendapatkan orderan menggunakan mobil Avanza putih BK 1281 BP pada pukul 19.00 WIB dari Jalan Sutomo tujuan Jalan Wahidin. Namun ketika jenazahnya ditemukan, mobil yang dikendarai korban tidak berada bersamanya.

Pihak kepolisian yang mendapat kedua laporan tersebut langsung bergerak dan memburu para pelaku. Tidak butuh waktu lama, Senin (25/9/2017) dini hari tadi, dua pelaku begal terhadap David, pengemudi Grab Car, ditembak mati oleh polisi.

Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja membenarkan hal tersebut, namun belum dapat menjelaskan secara rinci karena akan diterangkan langsung oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpaw.

"Benar diberikan tindakan tegas terukur, rencananya akan dirilis langsung Bapak Kapolda Sumut di RS Bhayangkara," kata Tatan.

Berdasarkan informasi diperoleh Liputan6.com, begal yang tembak mati berinisial A dan R. Keduanya diduga pelaku begal terhadap David, sopir transportasi online yang ditemukan meninggal dunia di dalam parit.

Selain kedua pelaku, polisi juga menembak mati Z, pelaku begal Ridwan, sopir transportasi online yang meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk.

Kabid Humas Polda Sumut juga membenarkan tindakan tegas yang dilalukan polisi terhadap para pelaku begal tersebut. Menurut Rina, Kapolda akan memberikan keterangan pers terkait kasus ini pada Selasa, 26 September 2017, di Rumah Sakit Polda Sumut, Jalan KH. Wahid Hasyim. "Iya benar, besok langsung diterangkan Pak Kapolda, ya," kata Rina.

Saksikan video pilihan berikut ini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.