Sukses

Adu Nyali Balap Sepeda Internasional di Belantara Jambi

Ajang ini merupakan balapan sepeda yang pertama kali digelar di kawasan ekosistem hutan tropis dataran rendah.

Liputan6.com, Jambi - Ajang balap sepeda bertaraf internasional bakal digelar di Provinsi Jambi. Trek balapan kali ini berbeda dan lebih menantang karena jalur balapan mengambil lokasi di salah satu hutan pedalaman Jambi bertajuk "Tumble In The Jungle".

Belantara yang menjadi ajang balapan sepeda itu ada di kawasan Hutan Harapan dan dimulai pada 1 Oktober 2017. Hutan Harapan adalah kawasan hutan seluas 101 ribu hektare yang dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI).

PT REKI merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Konsorsium Birdlife. Konsorsium ini terdiri atas Burung Indonesia (LSM yang bergerak dalam konservasi burung, RSPB (LSM di Inggris yang juga bergerak dalam konservasi burung) dan Birdlife International (organisasi kemitraan yang berpusat di Ingggris).

Menurut Direktur Operasional PT REKI, Lisman Sumardjani, para pembalap yang akan ikut tidak hanya dari dalam negeri. Namun, mereka juga berasal dari sejumlah negara, seperti Denmark, Inggris, Singapura, dan Malaysia.

"Ini balapan sepeda pertama di kawasan restorasi ekosistem hutan tropis dataran rendah Indonesia," ujar Lisman, Minggu, 24 September 2017.

Ia menjelaskan, trek balap sepeda dalam hutan itu mengular hingga delapan kilometer dengan tiga lap, sehingga total akan mencapai 27 kilometer. Tantangannya beragam dan dipastikan memicu adrenalin para pembalap. Mulai dari pendakian, penurunan, dan jalur berlumpur.

"Karena lokasi balapan jauh dari kota dan di dalam hutan. Peserta hanya dibatasi 100 orang. Total hadiah mencapai Rp 70 juta," ucap Lisman.

Selama ajang tersebut, para pembalap akan menghabiskan waktu tiga hari dalam Hutan Harapan. Di mana sarana penginapan sudah disiapkan di kawasan camping ground Hutan Harapan.

Pendaftaran ajang balapan tersebut dibuka secara melalui laman www.mtb-hutanharapan.id atau melalui link di www.hutanharapan.id. Pendaftaran ditutup hingga kuota peserta terpenuhi.

Yusup Cahyadin selaku koordinator kegiatan mengatakan, ajang balapan internasional di Hutan Harapan itu digelar melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia yang didukung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemerintah daerah di Jambi.

"Ajang balapan ini juga untuk mempromosikan berbagai program pemulihan ekosistem hutan dataran rendah Sumatera serta mendukung kegiatan sepeda gunung dan pengembangan wisata alam," ujar Yusup menjelaskan.

Berdasarkan laman hutanharapan.id, Hutan Harapan membentang di Provinsi Jambi hingga kawasan di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Izin konsesi pengelolaan hutan dikeluarkan bertahap, yakni pada 2007 untuk kawasan di Sumatera Selatan dan pada 2010 di kawasan Provinsi Jambi.

Selain sebagai areal resapan air bagi masyarakat Jambi dan Sumatera Selatan, Hutan Harapan juga dihuni berbagai satwa dan pohon langka. Di hutan ini tercatat ada 307 jenis burung, 64 jenis mamalia, 123 jenis ikan, 55 jenis amfibi, 71 jenis reptil, dan 728 jenis pohon.

Sebagian flora dan fauna di hutan ini disebut tidak ditemukan di hutan lain di Indonesia, bahkan di dunia. Sebagian lagi dinyatakan sangat langka dan terancam punah. Seperti harimau Sumatera, gajah Asia, beruang madu, ungko, bangau storm, rangkong, pohon jelutung, pohon bulian, pohon tembesu, dan keruing.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.