Sukses

Waspada, Ada Modus Baru Pencurian di SPBU

Sugeng Haryadi harus kehilangan Rp 300 juta di SPBU ketika mengisi BBM.

Liputan6.com, Kebumen - Apes benar nasib Sugeng Haryadi (37). Warga Desa Candiwulan Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen ini mesti kehilangan uang Rp 300 juta ketika mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Kedungpanji, Gombong, Kamis, 14 September 2017, sekitar pukul 09.30 WIB.

Uang itu dicuri tatkala Sugeng turun dari truk antara 5-7 menit untuk mengisi BBM. Uang dalam tas itu dia taruh di kursi belakang kemudi, dalam keadaan kaca dan pintu tertutup.

Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti melalui Kapolsek Gombong, AKP Hendrie Suryo Liquisasono mengatakan, korban mengaku hanya berniat turun beberapa menit. Itu sebabnya, uang itu tak dibawanya lantaran merasa aman.


"Kemungkinan pada saat lengah tersebut, pelaku dengan mudah mengambil uang tunai milik korban dengan cara membuka pintu truknya," ucap Hendrie, melalui keterangan tertulis Humas Polres Kebumen, Kamis malam.

Mengetahui uangnya hilang, Sugeng pun kelabakan. Dia menanyakan ke karyawan SPBU, apakah ada yang melihat orang naik ke truknya. Namun, saat itu, tak ada satu pun dari karyawan SPBU yang mengaku melihat orang mencurigakan.

Diduga, pelaku pencurian mengintai Sugeng semenjak dari bank BCA Gombong dan menunggunya lengah. Pasalnya, modus serupa juga terjadi di SPBU Sempor beberapa pekan lalu. 

"Polres Kebumen telah menurunkan tim Resmob untuk mem-back up kasus ini, karena indikasinya pelaku sama dengan tempat kejadian perkara di wilayah Sempor beberapa waktu yang lalu," kata Hendrie Suryo.

Hendrie menambahkan, saat ini kasus pencurian ini tengah diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Gombong dan Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen. Polisi masih mengumpulkan data dan keterangan saksi-saksi, baik di SPBU maupun di BCA Gombong.

"Kami tengah mengumpulkan data dan keterangan dari saksi saksi, untuk melakukan penyelidikan," Hendrie menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.