Sukses

Kemarau Datang, Warga Antre Air Kotor di Kolam Ikan

Di tempat warga mengantre air kotor itu, anak-anak desa setempat malah asyik berenang di kolam ikan.

Liputan6.com, Garut - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat ini mulai berdampak. Ribuan warga Kampung Kondang Sari, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, sudah hampir sebulan terakhir mulai mengonsumsi air keruh dan kotor di kolam ikan milik salah satu warga.

Endut Suryadi (47), warga Kondang Sari mengatakan, sebagai daerah tadah hujan dengan intensitas air yang kurang. Hampir setiap kemarau menerjang, ribuan warga di salah satu desa kering wilayah Garut bagian utara itu kerap menggunakan kolam-kolam warga, dengan kondisi kebersihan yang mengkhawatirkan.

"Mau bagaimana lagi, sumber air sudah tidak ada. Kiriman air bersih sulit, ya akhirnya warga memanfaatkan kolam ikan ini untuk kebutuhan mencuci pakaian, mandi," ujarnya, Rabu, 13 September 2017.

Menurut dia, kekeringan sudah terjadi sejak Juni lalu. Dalam waktu sekitar tiga bulan itu, warga Kampung Kondang Sari mulai merasakan kekurangan air bersih. Hujan sudah lama tidak turun membasahi tanah mereka, sedangkan pasokan air yang berada di sumur warga sudah mulai mengering.

"Banyak sumur yang sudah tidak digunakan karena airnya sudah kering," ucapnya.

Ia mengaku telah beberapa kali melayangkan keluhan akan kebutuhan air bersih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Namun, hingga kini, belum ada pasokan air uang menyuplai air bersih dari pemkab.

"Enggak tahu apa alasannya," sebut Endut.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga sekitar akhirnya memanfaatkan kolam ikan milik warga yang masih memiliki cadangan air berlebih. "Yang jelas buat nyuci pakaian, peralatan rumah tangga, dan mandi," kata dia.

Bahkan tak jarang akibat sulitnya air bersih, beberapa warga nekat menggunakan air dari kolam ikan tersebut untuk minum dan memasak nasi. "Ya pintar-pintar saja, kalau kolamnya enggak dipakai mandi sama anak-anak ya dipake buat minum. Paling dimasak dulu biar agak bening," ucapnya.

Dengan kondisi itu, ia berharap pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan air bersih, agar kebutuhan air buat warga segera tertanggulangi. "Dua tahun lalu emang ada tangki air ke sini. Tapi sekarang sudah tiga bulan enggak ada," ia memaparkan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, satu-satunya kolam ikan warga yang masih memiliki cadangan air kerap diserbu warga. Mereka bahkan setiap pagi dan sore rela mengantre di kolam ikan milik warga itu.

Di sela-sela para orang tua mengambil air, sekelompok anak-anak berenang di kolam berair kotor itu, sehingga menjadi pemandangan tambahan bagi yang tengah antre mengambil air.

Wilayah Garut utara, mulai Kecamatan Cibatu, Kersamanah, Sukawening, Karang Tengah hingga Malangbong, termasuk daerah dengan intensitas hujan yang rendah di Kabupaten Garut. Tanah pertanian di wilayah itu lebih banyak mengandalkan hujan untuk menggarap lahan warga.

Sedangkan keberadaan Bendungan Copong yang awalnya direncanakan untuk mengairi lahan di wilayah itu, belum berfungsi secara optimal. Hal itu akibat mandeknya proyek saluran irigasi untuk mengairi wilayah itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.