Sukses

Puluhan Kambing Gunungkidul Mati Dimangsa Makhluk Pengisap Darah

Kambing-kambing itu ditemukan mati dengan luka di leher dan kehabisan darah.

Liputan6.com, Jakarta Warga Gunungkidul kembali dihebohkan dengan matinya kambing-kambing milik salah seorang warga akibat serangan binatang buas. Kambing-kambing itu ditemukan mati dengan luka di leher dan kehabisan darah.

Suraji, pemilik kambing di Dusun Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengatakan, semua kambing miliknya mati di dalam kandang yang ada di tengah ladang sekitar 3 kilometer dari rumahnya. Kandang berukuran 4X6 meter itu diisi delapan ekor kambing dan seekor sapi miliknya.

"Dari delapan kambing, ada tujuh ekor yang dimangsa. Satu ekor luka di kaki dengan keadaan sudah lemas. Kalau sapinya enggak diserang," katanya, Minggu, 10 September 2017.

Ia mengaku telah berupaya keras agar kambing-kambing miliknya tidak dimangsa binatang buas dengan memasang pagar dari kayu dan bambu. Namun, upaya itu percuma. Kambing-kambing miliknya tetap dimangsa hewan liar yang meninggalkan bekas jejak kaki kecil.

Anehnya, sebagian besar tubuh kambing dibiarkan utuh. Hanya beberapa bagian tubuh saja yang dimangsa. Selain itu, terdapat luka khas di bagian leher yang membuat kambing-kambing itu kehabisan darah.

"Sepertinya binatang pemangsa itu berjumlah puluhan dan jejaknya itu kecil-kecil mengarah ke perbukitan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengaku belum bisa memastikan jenis biantang pemangsa kambing tersebut. Namun, ia meminta kepada masyarakat untuk ronda dan memasang pagar mengitari kandang. Lokasi kandang juga hendaknya tidak terlalu jauh dari rumah warga.

"Teman-teman juga belum melaporkan sebenarnya itu anjing atau harimau (yang memangsa ternak) juga belum tahu," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Purwodadi, Sucipto, merinci total sudah ada 50 ekor kambing milik warga yang dimangsa binatang buas. Pihaknya meminta masyarakat untuk mengaktifkan ronda agar kejadian serupa bisa diantisipasi.

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.