Sukses

Vermikompos, Pupuk Sehat yang Bisa Dikembangkan Sendiri

Kabupaten Brebes akan mengembangkan pupuk vermikompos yang bisa diproduksi secara manual dan alamiah oleh masyarakat setempat.

Liputan6.com, Brebes - Bupati Brebes, Idza Priyanti mengembangkan pupuk vermikompos untuk memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat. Dengan memanfaatkan kotoran kerbau dan cacing sebagai bahan dasarnya, pupuk ini bisa menjadi alternatif para petani dan pebisnis sebagai pupuk andalan.

Dalam perkembangannya, penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian mulai memunculkan dampak negatif pada tanah dan lingkungan. "Dengan pengembangan pupuk vermikompos akan menghilangkan ketergantungan pada pupuk kimia," ujar Idza, Selasa, 5 September 2017.

Menurut Idza, mengurangi ataupun menghilangkan ketergantungan pada pupuk kimia, salah satunya adalah dengan kembali menggunakan pupuk organik. Dari berbagai macam pupuk organik yang tersedia, Kabupaten Brebes akan mengembangkan pupuk vermikompos yang bisa diproduksi secara manual dan alamiah oleh masyarakat setempat.

Langkah tersebut dengan menggunakan sistem simbiosis mutualisme dari kehidupan cacing yang berkontribusi menguraikan limbah organik dalam tanah menjadi unsur hara yang tidak tertandingi. 

Dalam program ini, Idza memanfaatkan cacing yang selama ini tidak pernah dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal.

"Dengan memperlakukan peran cacing untuk mengolah limbah terutama limbah peternakan dan pertanian di pedesaan secara terpadu dan sistematik maka akan menghasilkan pupuk vermikompos," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuli Hendrawati menjelaskan, percobaan dan percontohan pupuk vermikompos sudah dilakukan sejak 1999. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memandang, kehadiran limbah ternak dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Di antaranya, menghasilkan bau yang kurang sedap, tidak enak dipandang, bahkan dapat menjadi vektor penyakit.

"Vermikompos D5 adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah dengan metode sederhana," ucap Yuli.

Ia menambahkan, Vermikompos D5 merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah.

Oleh karena itu, Vermikompos D5 merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini.

Terkait permasalahan yang ada di Brebes, khususnya bagian utara dan tengah penggunaan pupuk kimia dan pestisida sudah sangat mengkhawatirkan maka produksi limbah peternakan lebih dari satu ton per hari bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Vermikompos D5 menjadi solusi dengan hanya menebarkan cacing di tempat timbunan kotoran ternak maka akan berkembang biak dan menghasilkan vermikompos D5. "Panen bisa dilakukan setiap bulan," katanya.

Sedangkan menurut penemu pupuk Vermikompos D5, Ismu Subroto, keunggulan Vermikompos D5 antara lain, pertama, Vermikompos D5 memiliki nutrisi sempurna yang perlukan oleh tanaman. Selain itu, Vermikompos D5 mampu menahan air sebesar 40-60% sehingga mampu mempertahankan kelembaban.

"Vermikompos mampu memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah. Ia bisa memberi nutrisi mikroba tanah yang membantu proses penghancuran limbah organik dan menigkatkan kesuburan," ungkap.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.