Sukses

Stasiun Pengisian Listrik Sudah Hadir di Kota-Kota Ini

Stasiun pengisian listrik umum mengadopsi sistem prabayar. Masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik.

Liputan6.com, Brebes - Perkembangan kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil listrik semakin meningkat di Indonesia seiring dukungan dari pemerintah. Jauh-jauh hari sebelumnya, PLN telah melihat tren itu dan mendukung perkembangan teknologi ramah lingkungan ini dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan, salah satunya Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).

Saat ini PLN sudah menyediakan sedikitnya 875 SPLU yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia. SPLU yang dikembangkan PLN sejak 2015 ini, antara lain dapat dijumpai di Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar.

SPLU di Jakarta sendiri, sejak diluncurkan pada 4 Agustus 2016 sampai dengan akhir Juli 2017 telah terpasang di 542 titik. Adapun keberadaan SPLU akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan konsumen, termasuk kebutuhan pengisian energi kendaraan listrik di tempat umum.

Tahun ini ditargetkan sudah ada 1.000 unit SPLU khusus di Jakarta. Lokasi SPLU-SPLU ini dapat ditemukan melalui aplikasi Google Maps dengan kata kunci “SPLU PLN”.

"Saat ini kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan," ucap Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 Agustus 2017.

Inovasi PLN sebagai infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL).

Seiring dengan berkembangnya teknologi, SPLU pun dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik. SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar.

Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.

SPLU sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN, dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri. SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh Meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh Meter.

Daya dari masing-masing kWh Meter tersebut juga bisa ditingkatkan menjadi 11.000 VA. Dengan kapasitas daya tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk pengisian daya kendaraan listrik yang memiliki daya bervariasi antara kisaran 500–2.500 Watt.

"Masyarakat dapat meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi, termasuk sebagai charging station kendaraan listrik yang akan lebih pas bila diletakkan di tempat parkir," ia menambahkan.

Selain SPLU, kata dia, PLN juga mulai menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik, untuk petugas ULC (Unit Layanan Cepat). "Motor listrik merupakaan kendaraan masa depan yang efisien dan ramah lingkungan. Kendaraan ini baru digunakan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya)," ujarnya.

Selanjutnya, motor listrik diharapkan dapat diterapkan di Unit-unit pelayanan PLN lainnya karena sangat ramah lingkungan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.