Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Dosen Unsoed yang Gabung dengan ISIS Tewas

Liputan6.com, Purwokerto - Top 3 berita hari ini, mantan dosen yang mengajar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah dikabarkan tewas setelah bergabung dengan Islamic State Iraq Syiria (ISIS).

Kabar tersebut dibenarkan oleh Rektor Unsoed, Prof. DR Muhammad Iqbal. Mantan Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (FIKES) itu telah meninggalkan Indonesia pada 2015. Namun Iqbal tidak menjelaskan apa penyebab kematiannya di Suriah.

Apakah ada Dosen Unsoed lainnya yang bergabung dengan ISIS? Iqbal menegaskan, Sobrie adalah dosen satu-satunya yang tergabung dalam kelompok radikal ISIS.

Sementara itu, Kepolisian Mojokerto, Jawa Timur berhasil membekuk pembunuh pasangan pasutri yang menikah secara siri. Saiman (55) si pelaku melakukan pembunuhan tersebut lantaran sakit hati, karena Komariah dan dirinya masih berstatus sebagai pasangan suami istri yang sah.

"Bojoku dikeloni wong (istri saya ditiduri orang)," ujarnya.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini

1. Akhir Tragis Dosen Unsoed yang Bergabung dengan ISIS

Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof. DR Muhammad Iqbal memberi keterangan kepada wartawan soal bekas dosen Unsoed yang bergabung dengan ISIS dan meninggal di Suriah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Mantan Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat (FIKES) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Iskandar Sobrie yang bergabung dengan Islamic State Iraq Syiria (ISIS) dikabarkan meninggal dunia di Suriah.

Dikonfirmasi, Rektor Unsoed, Prof. DR Muhammad Iqbal membenarkan hal itu. Dia mengaku mendapatkan informasi dari rekan Sobrie yang sesama Dosen Unsoed. Dosen itu, menurut Iqbal mendapatkan informasi yang valid.

Namun, Iqbal masih enggan menjelaskan kapan dan apa penyebab meninggalnya Sobrie.

"Yang jelas, salah satu dosen kita dari FIKES, ada yang pergi ke Suriah, tetapi tidak kembali,” ujarnya.

Selengkapnya...

2. Akhir Pelarian Pembunuh Pasutri Korban Cinta Lama

Tersangka pembunuh sadis terhadap pasutri siri di Dusun Tambak Suruh, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Mojokerto, Jatim, akhirnya dibekuk polisi. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kasus pembunuhan pasutri (pasangan suami istri) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menemui titik terang. Tersangka pembunuh sadis terhadap pasutri siri di Dusun Tambak Suruh, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Mojokerto, akhirnya dibekuk polisi.

Tersangka tidak lain adalah Saiman (55), suami sah dari salah satu korban yakni Komariah (44).

Ironisnya, saat gelar perkara di Mapolres Mojokerto, Selasa, 22 Agustus 2017, tidak ada rasa penyesalan sedikit pun dari diri tersangka, meski telah menghilangkan dua nyawa dengan cara yang sadis.

"Bojoku dikeloni wong (istri saya ditiduri orang)," ujarnya.

Selengkapnya...

3. Dari Malaysia ke Surabaya, Wanita Ini Simpan Sabu di Miss V

Aparat menyita barang bukti 120 gram sabu yang disembunyikan di Miss V. Foto: (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Nurlisa (31) asal Minang, Sumatera Barat, ditangkap petugas Bandara Juanda Surabaya pada Kamis, 10 Agustus 2017, pukul 09.15 WIB, usai penerbangan dari Malaysia ke Surabaya. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Malaysia, ditangkap karena menyelundupkan narkoba jenis methampethamine (sabu) seberat 120 gram yang disembunyikan dalam Miss V dan dubur.

Kepala KPPBC Juanda, Moch. Mulyono mengatakan, perempuan itu membawa sebuah koper dan tas tangan. Namun, gerak-gerik perempuan itu memancing kecurigaan petugas Customs Narcotics Team.

"Nah, dari hasil pemeriksaan rontgen itulah, terdapat benda asing yang ada di dalam kelamin wanita tersebut," katanya.

Pelaku diminta untuk mengeluarkan benda asing yang ternyata dua bungkus bubuk kristal putih. Barang haram itu dibungkus dengan karet balon berwarna merah muda dan kuning.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini