Sukses

Nasi Warisan Sunan Gunungjati Bakal Jadi Sajian Festival Keraton

Liputan6.com, Cirebon - Kota Cirebon, Jawa Barat, kembali dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI yang akan digelar pada 15 sampai 20 September 2017.

FKN tahun ini akan diisi dengan berbagai acara bernuansa kearifan lokal dari seluruh kerajaan di Indonesia. Seperti kirab prajurit keraton, pameran benda pusaka keraton, pertunjukan seni keraton, pagelaran upacara adat, tradisi keraton, musyawarah raja-raja Nusantara.

Patih Keraton Kanoman Cirebon, Pangeran Patih Raja Mohammad Qodiran mengatakan, persiapan penyelenggaraan FKN ke-11 hampir rampung 100 persen. Baik dari empat keraton yang ada di Cirebon hingga jajaran pemerintah daerah.

"Kami sudah berkoordinasi juga dengan Keraton Kasepuhan, Kacirebonan, dan Kaprabonan, untuk siap menyukseskan FKN ini," ucap Patih Qodiran usai menggelar pertemuan persiapan dengan panitia, Senin, 21 Agustus 2017.

Dalam FKN ini, menurut dia, setiap keraton akan menampilkan beragam kesenian dan budaya sesuai kesepakatan. Seperti saat pembukaan berlangsung di Keraton Kasepuhan, sedangkan untuk pameran benda pusaka digelar di Keraton Kanoman.

Selain itu, Festival Keraton Nusantara juga akan dimeriahkan seminar budaya dan pameran kerajinan. Pameran kerajinan rakyat, menurut Patih Qodiran, merupakan dampak ekonomi dari penyelenggaraan FKN ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sajian Nasi Qodiran

Dalam upaya menyukseskan FKN ke-11, Keraton Kanomnan Cirebon akan menampilkan sajian kuliner dalam keraton. Salah satunya, imbuh Patih Qodiran, adalah nasi Qodiran yang tidak pernah ditemui di luar lingkungan keraton.

"Yang pasti kuliner dalem keraton akan kami siapkan. Tapi, apa saja kuliner itu, ya silakan datang saja ke Kanoman sambil mencicipi kulinernya," ujar dia.

Untuk diketahui, nasi Qodiron merupakan warisan kuliner yang diperoleh turun-temurun dari Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati kepada para sultan di Cirebon. Bahkan, sampai sekarang, nasi Qodiran masih dilestarikan.

Nasi Qodiron ini merupakan warisan kuliner yang diperoleh turun temurun dari Syekh Syarif Hidayatullah kepada para sultan di Cirebon.

Paduan kunyit, bawang merah, bawang putih, kacang tanah, ketumbar, tempe, ikan teri atau rebon, nasi, daging, paru, kelapa parut telur dadar, udang kecil dibungkus daun pisang membuat aromanya harum dan rasanya menjadi lezat.

"Ya, pokoknya datang saja deh ke Kanoman. Kalau saya kasih tahu, jadi kurang surprise nantinya," tutur Patih Qodiran.

Adapun Kepala Disporabudpar Kota Cirebon, Dana Kartiman menyebutkan, dalam FKN ke 11 rencana akan dihadiri 42 kerajaan se Indonesia sebagai peserta. Akan hadir pula sebanyak 71 perwakilan peninjau dari kerajaan di Indonesia yang belum tergabung dalam FKN.

Tamu Kerajaan dari 3 Negara

Selain kerajaan di Indonesia, FKN ke-11 rencananya akan dihadiri tamu kerajaan dari tiga negara, yakni Manila, Korea Selatan, dan Brunei Darussalam.

"Tiga kerajaan di tiga negara ini sudah berkomunikasi dengan kami melalui telepon dan keinginan mereka memang datang ke Cirebon. Mudah-mudahan tidak ada halangan," Dana mengharapkan.

Dia mengatakan pula, FKN ke-11 di Cirebon ini memiliki keunikan tersendiri. Selain akses dan menjadi salah satu kunjungan wisata di Jawa Barat, Cirebon juga memiliki empat keraton yang bersamaan terletak di wilayah perkotaan.

Namun demikian, dia berharap pihak keraton tidak saling menunjukkan egonya masing-masing. Terutama dalam setiap rangkaian acara yang disuguhkan pada FKN ke-11 ini.

"Misal jangan sampai ketika Keraton Kanoman sudah diplot buka pameran benda pusaka, tiba-tiba di keraton lain juga buka. Kan seolah ada persaingan di antara keraton, sementara pengunjung ingin menikmati rangkaian acara," Dana mengimbau.

Adapun tema FKN ke-11 adalah Paksi Nagaliman. Paksi Nagaliman itu campuran dari Paksi adalah burung Garuda Naga itu dari China dan Liman dari India. "Paksi Nagaliman karena Cirebon itu dari kata Caruban, artinya berbagai suku bangsa, ras, dan agama menjadi bagian dari pembangunan Cirebon," kata Dana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.