Sukses

Berkendara di Luar Batas Normal Sebabkan 4 Orang Tewas di Jalan

Pihak kepolisian sudah memasangi spanduk dan rambu-rambu peringatan supaya tidak berkendara melebihi batas

Liputan6.com, Pekanbaru - Empat warga di Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, tewas setelah kecelakaan lalu lintas. Awalnya, kejadian yang bermula dari kebut-kebutan ini‎ menyebabkan 2 pengendara tewas di jalan, sisanya meninggal setelah dirawat di rumah sakit.

"Tiga di antara korban merupakan pelajar dan rata-rata masih berusia 15 tahun," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo SIK, Senin (14/8/2017) petang.

Guntur menerangkan, ‎kejadian bermula ketika sepeda motor yang dikendarai Ivan Almotohar (13) dan ditumpangi Fadil Afdiyansyah (15) bergerak dari Desa Koto Damai menuju Desa Bina Baru dengan kecepatan tinggi, Minggu 13 Agustus 2017.

Setibanya di kilometer 2 Desa Bina Baru, tepatnya pada pukul 19.30 WIB, pengemudi bergerak melebar karena berniat mendahului sepeda motor di depannya.

Pada saat bersamaan, datang dari arah berlawanan sepeda motor Yamaha Force tanpa nomor polisi dengan kecepatan tinggi pula. Motor ini dikemudikan Wayhudi (26) dan ditumpangi Nefri Ariadita (15).

"Karena jarak sangat dekat, kecelakaan tidak bisa dihindari," terang mantan Kapolres Pelalawan ini.

Akibat kejadian ini, masing-masing pengemudi yakni Wahyudi dan Ivan langsung tewas di lokasi kejadian. Sementara penumpangnya, Nefri dan Fadil mengalami luka berat sehingga dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.

"Kabar terbaru, kedua penumpang ini dinyatakan meninggal dunia," ucap Guntur.

Menurut Guntur, kecelakaan ini disebabkan karena mengendarai sepeda motor di luar batas normal. Pengemudi kemudian tidak bisa menghindari pengendara berlawanan karena juga mengambil jalur lainnya yang seharusnya tidak dilewati.

Meski demikian, kepolisian masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian para korban. Apakah murni karena kecelakaan atau ada penyebab lainnya.

Guntur menerangkan, lokasi di desa tersebut rawan kecelakaan. Para pelajar selalu menggunakan jalanan sepi untuk kebut-kebutan atau melakukan balapan liar.

Pihak kepolisian sudah sering memberikan sosialisasi setiap 1 kali seminggu. Juga sudah memasangi spanduk dan rambu-rambu peringatan supaya tidak berkendara melebihi batas normal.

"Dan pasca-kejadian ini, Polres Kapar akan meningkatkan upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan. Juga akan dilakukan kordinasi, khususnya dengan pemuda di sana ataupun organisasi kecil yang peduli akan keselamatan berkendara," terang Guntur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.