Sukses

Niat Baik Anggota TNI Dibalas Pembacokan oleh Warga di Mimika

Anggota TNI itu yang dibacok dengan tombak oleh warga terancam alami lumpuh permanen.

Liputan6.com, Jayapura - Kopda Andi, anggota satuan intelijen dari Korem 174/APW, tak pernah menyangka akan didiagnosis lumpuh oleh dokter yang merawatnya. Sehari-hari ia bertugas bersama tiga empat prajurit TNI lainnya di sekitar Pelabuhan Poumako, Mimika.

Begitu pula saat ia bertugas pada Rabu, 9 Agustus 2017, saat dua kelompok nelayan bentrok. Dia awalnya berniat membantu polisi melerai bentrokan antara nelayan pendatang dan lokal. Nahas, dia malah dikeroyok massa hingga terluka parah.

"Hari ini rencananya Kopda A akan dirujuk ke Surabaya, untuk menjalani perawatan lebih intensif," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf M. Aidi, kepada Liputan6.com di Jayapura, Jumat (11/8/2017).

Kopda Andi mengalami luka bacok di kepala dan punggung. Seluruh tubuhnya babak belur dihajar massa yang saat itu menyerang dirinya di Pelabuhan Poumako, Mimika.

"Luka tombak yang berada di punggungnya, langsung tembus ke saraf. Sampai saat ini, kedua kakinya tak dapat digerakkan. Namun, kondisi Kopda A sadar," ujar Aidi.

Dalam kejadian itu, Kopda Andi sempat melarikan diri ke arah masyarakat pendatang. Sementara, Serka Y melarikan diri ke Polsek KP3 Laut dan bersembunyi di dapur.

"Serka Y terus dikejar massa. Beruntung Serka Y dapat bersembunyi dari amukan massa, hingga petugas dari Dalmas Polres Mimika tiba di lokasi kejadian," ucapnya.

Sementara, Serka Y yang saat itu hendak menolong Kopda Andi tetap menjalani perawatan di Rumah Sakit Mimika. Serka Y mengalami luka bacok pada bagian kepala.

Indikasi awal yang didapat dalam pemeriksaan internal TNI, Kopda A dikeroyok terlebih dahulu. Serka Y yang hendak menolong dengan memberikan tembakan peringatan tiba-tiba disergap seseorang dari belakang hingga pistol menyalak dan menembak dua warga setempat. Meski begitu, Kodam Cenderawasih berjanji tetap memproses anggotanya yang menyalahi aturan.

"Inidikasi sementara, Serka Y menembak dalam keadaan terdesak, senjatanya direbut massa dan dia ingin menyelamatkan diri. Pemeriksaan terhadap keduanya akan dilakukan. Namun, saat ini keduanya masih dalam perawatan," ujar Aidi.

Kapendam Cenderawasih mengklaim saat ini kondisi di Mimika kondusif. Keluarga korban dan masyarakat telah menerima kejadian ini dan korban penembakan akan dimakamkan.

"Rencananya pada hari ke-3, setelah korban dikubur, akan ada upacara adat," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.