Sukses

Sejak Kapan Hadasari Makassar Merasa Jadi Nabi ke-26?

Hadasari, perempuan yang mengaku nabi ke-26 itu ternyata pernah membuat heboh warga pada 2015 akibat pengakuannya.

Liputan6.com, Makassar - Hadasari, perempuan paruh baya di Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, mengaku sebagai nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad sejak 26 Februari 2013.

"Kalau tidak salah, sejak bulan Februari tahun 2013 dia mengaku sebagai nabi," kata Umar Prawijaya Kusuma, salah seorang warga di sekitar kediaman Hadasari, kepada Liputan6.com, Selasa, 8 Agustus 2017.

Umar mengatakan awal mula Hadasari mengaku nabi, ia sering berkeliling untuk menyebarkan ajarannya di Makassar, seperti di kampus-kampus, sekolah, maupun ke rumah-rumah warga.

"Dulu dia sering keliling itu bawa selebarannya dan dibagikan ke orang-orang, sambil ceramah," kata Umar.

Tak hanya itu, ujar Umar, Hadasari juga menyampaikan ayat-ayat yang terdengar seperti ayat Alquran. "Mirip ayat Alquran tapi bukan, karena agak lain kedengaran," ucapnya.

Selama ini, terang Umar, Hadasari tidak pernah memaksa orang-orang untuk mempercayainya sebagai nabi ke-26, apalagi memaksa untuk mengikuti ajarannya. Kebanyakan orang juga tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh wanita itu.

"Orang-orang kebanyakan tidak percaya, makanya sampai sekarang tidak ada pengikutnya," katanya.

Dua tahun terakhir, Hadasari tak lagi gencar menyebarkan ajarannya dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa dirinya adalah nabi. Ia lebih banyak mengurung diri di rumah.

"Dua tahun ini jarang dia kelihatan, banyak mengurung diri di rumahnya. Saya tidak tahu kenapa," ujar Umar.

Nama Hadasari kembali menjadi buah bibir setelah dia mendatangi Kantor Lurah Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin siang, 7 Agustus 2017. Hadasari memaksa lurah dan seluruh stafnya untuk mengakui dirinya adalah nabi ke-26 yang diutus Allah setelah Nabi Muhammad SAW.

Untuk meyakinkan Lurah Biring Romang dan para staffnya, Hadasari menunjukkan sebuah kitab yang disebutnya sebagai wahyu yang diturunkan kepadanya. Kitab itu merupakan tulisan tangan yang kemudian difotokopi oleh Hadasari.

Hadasari sempat diminta untuk mengucapkan dua kalimat syahadat oleh salah seorang ketua RT yang berada di kantor lurah. Namun, kalimat syahadat yang diucapkan nabi ke-26 ini terdengar aneh.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.