Sukses

Waspada Kekeringan, Warga Jambi Wajib Hemat Air Bersih

Meski hujan masih turun, ancaman kekeringan tetap mengintai di Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi memperkirakan potensi kekeringan di Sumatera cukup besar, khususnya di Provinsi Jambi. Meski puncak penghujan diperkirakan akan terjadi pada akhir Agustus hingga awal September 2017, intensitas hujan sudah menurun.

"Kalaupun terjadi (hujan) sifatnya hanya lokal dengan intensitas ringan," ujar Prakirawan BMKG Jambi, Irawan, Selasa, 8 Agustus 2017.

Selain itu, kata dia, peluang terjadinya kekeringan juga dipengaruhi oleh siklus el nino. Hal itu ditandai dengan mulai menyusutnya air tanah hingga volume debit air di sungai Batanghari, sungai terbesar di Provinsi Jambi.

Potensi kekeringan juga tak lepas dari semakin berkurangnya daerah resapan air. Saat hujan tiba, air di permukaan tidak tertampung atau tidak meresap ke tanah sehingga kekeringan tetap terjadi dan menyebabkan sumber air bersih menjadi sulit.

"Untuk itu, warga diimbau efisien dalam menggunakan air. Membuat penampungan air untuk persiapan apabila memasuki puncak kemarau," ucap Irawan.

Tak hanya menyebabkan sulitnya sumber air bersih. Kekeringan juga memicu adanya kebakaran lahan atau hutan. Ini ditandai adanya titik panas (hot spot) yang kadang muncul di beberapa wilayah di Sumatera, khususnya di Jambi.

Total lahan di Jambi yang terbakar sepanjang 2017 ini mencapai 360 hektare. Tim penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) saat ini tengah bahu membahu memadamkan titik api di beberapa wilayah kabupaten, seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Muarojambi dan Kabupaten Tebo.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga tengah mengusut beberapa kasus Karhutla di Jambi. Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, baik terduga pembakar lahan dengan sengaja atau tidak sengaja.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.