Sukses

Peneliti Asing: Setiap Tahun Gempa Besar Bisa Guncang Indonesia

Kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang mengumpulkan 500 catatan sejarah gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Saban tahun, minimal ada satu atau dua kali gempa bumi besar melanda Indonesia. Itu pendapat pakar geologi dari Brigham Young University, Provo, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat, Profesor Ron Harris.

"Setiap tahun, memungkinkan ada satu atau dua gempa bumi besar di Indonesia," ucap Harris di Jakarta, seperti Liputan6.com kutip dari Antara, Minggu (6/8/2017).

Dia mendasarkan kesimpulannya tersebut dari hasil penelitian yang dilakukan timnya yang mengumpulkan 500 catatan sejarah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Indonesia.

"Catatan sejarah dari 1500 Masehi, telah terjadi 1.000 sejarah gempa bumi besar, dan 1.300 letusan gunung api," ujar Harris.

Sementara, catatan jumlah tsunami di Indonesia sebanyak 95 kejadian.

Harris menjelaskan, saat ini siklus gempa bumi di Indonesia, berpotensi memunculkan banyak gempa, atau berada dalam fase "bangun", setelah sebelumnya sedikit sekali terjadi gempa atau fase "tidur".

Harris menjabarkan, pola gempa bumi yang terjadi berdasarkan catatan sejarah mulai dari fase "tidur" sejak 1900, kemudian fase "bangun" pada 1920, dan "tertidur" lagi pada 1940, "terbangun" pada 1960, "tertidur" kembali pada 1980, dan mulai dalam fase "bangun" kembali pada 2000.

Harris yang telah menggelar banyak penelitian tentang tsunami di Indonesia itu menerangkan, fase "bangun" gempa bumi di Indonesia saat ini diawali dengan gempa bumi berkekuatan 9,2 skala Richter yang menyebabkan tsunami di Aceh pada 2004.

Gempa-gempa selanjutnya yang menunjukkan Indonesia tengah berada di masa aktif ialah gempa di Pulau Nias pada 2005, gempa Yogyakarta pada 2006, dan gempa yang disertai tsunami di Pangandaran, Jawa Barat, tahun 2006.

Kemudian dilanjutkan gempa bumi di Sumatera Barat pada 2007, siklus letusan 100 tahun Gunung Merapi di Yogyakarta pada 2010, dan gempa berkekuatan 8,6 skala Richter di Aceh, pada 2012.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.