Sukses

Jemaah NU dan Muhammadiyah di Malang Galang Persatuan Bangsa

Baik NU maupun Muhammadiyah akan bersinergi demi kemaslahatan umat.

Liputan6.com, Malang Ribuan anggota jemaah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kota Malang, Jawa Timur, berbaur dalam halalbihalal akbar. Pimpinan kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu berkomitmen mengesampingkan segala perbedaan dan menolak dibenturkan.

Halal bi halal digelar di Gedung Cakrawala Universitas Negeri Malang. Ribuan pengikut kedua organisasi massa (ormas) Islam itu memenuhi gedung sejak pagi tadi. Sejumlah ulama kharismatik turut menghadiri acara tersebut. Adapun tim paduan suara merupakan gabungan dari Muslimat NU dan Aisyiah.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Abdul Haris mengatakan, kedua organisasi akan fokus mencari titik persamaan untuk bersama–sama membangun masyarakat.

"Penting bagi kita bersama untuk mengawal bangsa ini menuju yang lebih baik. Di kota ini misalnya, bagaimana agar kita membangun Malang lebih bermartabat," kata Haris di Malang, Minggu (6/8/2017).

Haris menambahkan, kedua organisasi ingin berperan dalam membangun bangsa dengan cara mengentaskan berbagai problem sosial di masyarakat. NU dan Muhammadiyah di Kota Malang akan terus menjalin pertemuan untuk mencari titik persamaan dalam mengurai masalah.

"Bahwa sebenarnya perbedaan itu tak krusial bagi bangsa ini. Kami ingin lebih meneguhkan ukhuwah yang selama ini sudah terjalin dan akan ada diskusi lanjutan," Haris memaparkan.

Adapun Ketua PC NU Kota Malang, Isroqunnajah menyebut, tidak perbedaan yang substansif antara kedua organisasi, sehingga tidak ada alasan untuk berbenturan.

"Dua pendiri organisasi ini adalah teman sejawat di pesantren, hanya beda visi berdakwah. Karena itu, jangan kita semua mau dibenturkan," kata Isroqunnajah.

Setelah halalbihalal ini, kedua organisasi itu akan menindaklanjuti dengan pemetaan dakwah, sosial sampai ekonomi. Bersinergi mendukung pemerintah jika tak mampu menyelesaikan persoalan di poin-poin tersebut.

"Karena sesungguhnya musuh kita adalah keterbelakangan dan kemiskinan. Kami ingin memberi keteduhan," ujar Isroqunnajah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.