Sukses

2 Proyek Besar Target Pembangunan Zumi Zola

Zumi Zola menargetkan pembangunan dua proyek tersebut sudah selesai paling lambat tahun 2020.

Liputan6.com, Jambi - Dua proyek pembangunan skala besar menjadi target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Zumi Zola. Kedua proyek itu adalah pembangunan Pelabuhan Muarasabak di bagian sisi timur Jambi dan pengembangan Bandara Depati Parbo, Kerinci, di sisi barat.

Untuk memastikan pembangunan dua proyek besar itu, Zumi Zola pada Kamis, 3 Agustus 2017, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Sebelum pertemuan itu, Zumi Zola terlebih dahulu menggelar rapat terbatas bersama pihak terkait. Di antaranya, Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Jambi, Erwan Malik, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jambi, Dody Irawan. 

Selain itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Jambi, Darma, Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Sekda Kabupaten Kerinci, pimpinan PT Pelindo II, pimpinan PT Samudera Indonesia, dan pengelola Bandara Depati Parbo.

"Saya minta ada pemetaan yang jelas, apa saja yang sudah dikerjakan dan permasalahan atau kendala yang dihadapi," ucap Zumi Zola di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Dari pertemuan itu, Zola menyimpulkan, beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rencana pembangunan Pelabuhan Muarasabak. Rincinya, masalah pembangunan jalan, pengerukan alur perairan, dan pembangunan penahan abrasi. Sementara untuk pengembangan Bandara Depati Parbo adalah pengukuran lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Zola juga meminta dibuatkan time table (rentang waktu) untuk seluruh progres pekerjaan kedua proyek tersebut setiap bulan, bahkan setiap pekannya. Ia menargetkan Pelabuhan Muarasabak bisa selesai paling lambat tahun 2020. Sedangkan pembangunan Bandara Depati Parbo, agar seluruh urusan pembebasan lahan selesai pada 2017 dan di 2018 sudah dibangun konstruksi.

Pembangunan Pelabuhan Muarasabak, kata Zola, memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk mengeruk 12 titik alur sungai dibutuhkan dana sekitar Rp 100 miliar hingga Rp 120 miliar. Sementara, pengerukan di dekat dermaga dibiayai oleh PT Pelindo sebesar Rp 3,5 miliar.

Selanjutnya, pembangunan jalan menuju pelabuhan itu diperkirakan membutuhkan biaya Rp 400 miliar. Belum ditambah biaya pembangunan turap penahan abrasi.

"Nah, inilah yang akan saya sampaikan kepada kementerian karena anggaran dari provinsi tidak memungkinkan. Apalagi dari kabupaten," ujar Zola.

Sementara untuk pembangunan Bandara Depati Parbo, Zola menyatakan bahwa anggarannya sudah siap. Kendalanya hanya proses di BPN. Untuk itu, Pemprov Jambi akan mengintervensi agar proses penetapan oleh BPN cepat selesai.

"Dana yang ada jangan sampai menjadi SILPA. Karena terhambat di proses birokrasi, itu (birokrasi di BPN) harus dipercepat," ujar Zola mengakhiri.

Untuk diketahui, sudah cukup lama Zumi Zola berkeinginan mengembangkan Bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, menjadi pintu masuk Jambi di bagian barat daerah itu. Mengingat kawasan Gunung Kerinci merupakan salah satu ikon wisata di Jambi .

Selama ini, jalur menuju Kabupaten Kerinci, terbilang jauh. Untuk sampai ke Kerinci, butuh waktu 12 jam perjalanan darat dari Kota Jambi. Akibatnya, banyak pengunjung atau wisatawan lebih memilih singgah terlebih dahulu dari Padang, Sumatera Barat, karena jarak tempuh lebih pendek. Sementara, Bandara Depati Parbo yang ada saat ini baru sebatas melayani pesawat perintis yang hanya sekali dalam sepekan.

Adapun Pelabuhan Muarasabak yang ada di sisi timur Jambi, tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kondisinya masih sederhana. Padahal, jalur sungai di Muarasabak adalah pintu masuk perdagangan di Jambi melalui jalur air, tepatnya dari pantai timur Jambi.

Pelabuhan ini juga direncanakan sebagai pendukung Pelabuhan Ujung Jabung yang sudah menjadi target nasional sebagai salah satu pelabuhan besar di pantai timur Sumatera.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.