Sukses

Lebih Seram dari Aksi Demian, Korban Begal Merangkak dari Jurang

Pelajar korban begal itu sempat pingsan sebelum dibuang ke jurang. Saat sadar, kaki dan tangannya terikat tali.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang pelajar di Desa Kinantan, Kabupaten Kampar, Riau, lolos dari maut setelah dibegal dan dibuang ke jurang bekas pertambangan batu kerikil. Remaja 17 tahun itu berhasil melepaskan ikatan kaki dan tangan untuk memanjat jurang.

Tindakan remaja itu tidak meniru aksi-aksi menegangkan ilusionis asal Indonesia, Demian Aditya, dalam audisi America's Got Talent (AGT) 2017. Ini benar-benar aksi bertahan hidup setelah mengalami kejadian ekstrem. 

Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo menerangkan, kejadian bermula ketika korban bernama Ferdi Candra membeli deposit pulsa ke Desa Bukit Payung, Kecamatan Bangkinang, Kampar, pada Minggu, 27 Juli 2017 pukul 16.30 WIB.

"Korban kala itu mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX warna hitam," kata mantan Kapolres Pelalawan ini, Rabu (2/8/2017).

‎Ketika pulang sekitar pukul 19.15 WIB, korban diadang dua pria. Salah satunya diketahui bernama Toibul Arbi yang menghentikan kendaraan korban. Belum sempat bertanya ada apa, korban langsung dipukul dari belakang memakai kayu.

Disangka telah meninggal dunia, pelaku mengikat leher, tangan dan kaki korban dengan posisi kaki dan leher korban terlipat. Selanjutnya, pelajar itu dibuang ke jurang bekas pertambangan batu. Selain melarikan sepeda motor, begal juga mengambil telepon genggam korban.

"Setelah membuang korban, pelaku pergi meninggalkan korban," ucap Guntur.

Tak lama kemudian, korban tersadar dan berusaha melepaskan tali yang mengikat leher, tangan, dan kakinya. Korban memanjat jurang yang tergolong dalam itu. Dengan tertatih-tatih, ia berjalan sejauh 4 kilometer menuju rumahnya.

Setelah itu, korban bertemu dengan teman sekolahnya, Candra, yang juga satu desa dengannya. Setelah sampai di rumahnya, keluarga korban lantas melapor ke Polsek setempat untuk pengusutan lebih lanjut.

"Mendapat laporan, kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan melacak keberadaan sepeda motor korban yang dibawa pelaku," ucap Guntur.

Penyelidikan membuahkan hasil. Sepeda motor korban dapat ditemukan di sebuah tempat kos di wilayah Kubang. Seorang pria di sana mengaku membeli motor itu Rp 15 juta dari kenalannya. Polisi melanjutkan pelacakan dan mendapatkan informasi jika penjual sepeda motor itu mengaku membeli Rp 11 juta dari seorang warga lainnya.

Warga yang tak disebutkan namanya tadi mengaku membeli dari pemilik showroom di kawasan Air Tiris yang diperantarai dua warga lainnya seharga Rp 11 juta. Setelah dilacak lagi, pemilik showroom mengaku membeli pula dari warga lain seharga Rp 9 juta.

"Penyelidikan akhirnya sampai ke pelaku Toibul Arbi sebagai penjual pertama. Keberadaan pelaku langsung dicari," kata Guntur.

Beberapa hari penyelidikan, keberadaan begal itu akhirnya terendus. Ia ditangkap pada Selasa dini hari, 1 Agustus 2017, ketika berada di depan Kantor Camat Tapung.

"Kemudian tersangka dibawa ke Polres Kampar untuk penyidikan lebih lanjut. Pelaku lainnya masih dikejar karena ada dua orang," ucap Guntur.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.