Sukses

2 Petaka Bus Masuk Jurang di Sumatera

Bus masuk jurang yang menimbulkan korban jiwa itu terjadi di Kabupaten Samosir, Sumut dan Kabupaten Bengkalis, Riau.

Liputan6.com, Bengkalis - Dalam sehari, peristiwa bus masuk jurang terjadi di Sumatera. Kedua kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa itu terjadi di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dan Kabupaten Bengkalis, Riau.

Di Bengkalis, sebuah bus membawa 30 penumpang terjun bebas ke dasar sungai di Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, setelah menabrak mobil di depannya. Bus masuk jurang sungai akibat keteledoran sopir bus bernama Maradona Sembiring itu menewaskan kakek 80 tahun, Daud, meski hanya mengalami luka ringan.

"Ada 20 penumpang terluka. Satu di antaranya meninggal dunia setelah mengalami luka ringan," ucap Kepala Kepolisian Resor Bengkalis, Ajun Komisaris Besar Polisi, Abas Basuni, Senin malam, 31 Juli 2017.

Abas menyebutkan, kejadian bermula ketika bus bernomor polisi BK 7146 DJ yang dikemudikan Maradona melaju dari arah Duri tujuan Kota Pekanbaru. Sesampainya di Jalan Lintas Sumatera kilometer 112, bus tetap berkecepatan tinggi meski jalan sudah menyempit.

Akibatnya, Maradona tidak bisa mengendalikan bawaannya hingga menabrak pikap di depannya. Mobil kecil yang dikemudikan Amigo Janen Pasaribu itu berjalan pelan karena di depannya ada jembatan.

"Tabrakan tidak dapat dihindari, bus tetap berjalan dengan kecepatan tinggi sesudah tabrakan dan terjatuh ke sungai di bawah Jembatan Semunai," ujar mantan Kapolres Indragiri Hulu itu.

Terjatuh ke dasar sungai membuat bus hancur tak berbentuk. Dua puluh penumpang cedera, mulai dari luka ringan hingga luka berat. Masyarakat setempat langsung menolong penumpang dan menghubungi kepolisian setempat.

Petugas yang mendapat laporan langsung ke lokasi dan bersama warga menyelamatkan penumpang. Polisi pun langsung mengusut atau menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), yakni memeriksa sopir beserta penumpang dan mencari penyebab kecelakaan tersebut.

Bus membawa 30 penumpang terjun bebas ke dasar sungai di Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, setelah menabrak mobil di depannya. (Liputan6.com/M Syukur)

"Hasil penyelidikan, kecelakaan ini karena sopir lalai dan kurang hati-hati. Sopir mengemudikan bus dengan kecepatan tinggi," Abas menegaskan.

Dalam kejadian ini, sopir mengalami luka berat bersama empat penumpang lain. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Sopir bus dipastikan akan diminta pertanggungjawabannya sesuai aturan yang berlaku.

"Sopirnya masih dirawat, nanti setelah kondisi memungkinkan akan dimintai keterangan," kata dia.

Sejauh ini, menurut Abas, bangkai bus masih berada di sungai. Namun, polisi segera mengevakuasi bus masuk jurang sungai itu supaya tidak mengganggu arus sungai.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bus Masuk Jurang di Samosir

Masih hari yang sama, sebuah bus masuk jurang di kawasan Jalan Lintas Samosir, tepatnya di Desa Parmonangan, Kecamatam Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kecelakaan lalu lintas ini menyebabkan korban jiwa dan terluka ringan hingga berat.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, mengatakan kecelakaan terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.15 WIB. Bus masuk jurang yang bernomor polisi BB 7117 CA dikemudikan Billinton Situmorang.

"Sebagian besar penumpang anak-anak sekolah," ucap MP. Nainggolan, Senin, 31 Juli 2017).

Ia menjelaskan, bus berwarna biru tersebut melaju kencang dari arah Onan Runggu menuju Simanindo. Tepat di lintasan berliku di Desa Parmonangan, bus tersebut sewaktu berjalan di tikungan kehilangan kendali hingga masuk ke dalam jurang.

Bus saat melaju di tikungan kehilangan kendali, sehingga masuk ke jurang. (Liputan6.com/Reza Efendi)

"Busnya terperosok di ladang kopi milik warga. Kedalamannya sekitar 30 meter," ujar dia.

MP Nainggolan menerangkan, seluruh penumpang yang berada di dalam bus berjumlah 39 orang. Akibat kecelakaan tersebut, tiga pelajar meninggal dunia dan puluhan siswa lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Seluruh korban meninggal dan luka-luka dibawa ke Puskesmas Simanindo, Puskesmas Tuk-tuk, dan Rumah Sakit Dr Hadrianus Sinaga Pangururan.

"Tiga orang korban meninggal dunia, lima luka berat dan 31 luka ringan. Saat ini, petugas sedang olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan saksi," kata MP Nainggolan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.