Sukses

TV Meledak Usai Pemadaman Listrik, Nenek dan 2 Cucu Tewas

Ledakan dari TV menimbulkan percikan api yang menghanguskan seisi rumah.

Liputan6.com, Riau - Kebakaran hebat melanda rumah milik Paiman di Dusun Bahagian, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir Riau. Kejadian pada Selasa (1/8/2017) dini hari ini menyebabkan pria 45 tahun itu kehilangan mertua dan dua anaknya karena terjebak kobaran api.

Selain menelan korban jiwa, kebakaran akibat korsleting televisi itu‎ juga menyebabkan Paiman kehilangan rumah miliknya. Api dengan cepat membakar seisi rumah hingga rata dengan tanah.

"Ada tiga orang meninggal dunia karena hangus terbakar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo SIK, Selasa, (1/8/2017) siang.

Guntur menerangkan, kejadian bermula ketika di dusun tersebut mengalami pemadaman listrik. Kala itu, salah satu keluarga Paiman diduga lupa mencabut kabel televisi dan kontaknya masih menyala.

Sekitar pukul 03.00 WIB, salah satu anak Paiman bernama Desi terbangun dari tidurnya karena mendengar letusan dari televisi. Ia menuju ruang televisi dan menemukan api sudah menjalar di sana.

"Desi berteriak dan membangunkan neneknya (Pardiah) beserta adik-adiknya," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Melihat api membesar, Pardiah menuju ke kamar mandi, mengambil air dan menyiram ruangan televisi. Pardiah juga dibantu dua cucunya, yaitu Khoirotun Nisa dan Indah Sari.

Karena api kian besar, Desi mengajak nenek dan adik-adiknya keluar dari rumah. Hanya saja, ajakan ini tidak dipedulikan Pardiah dan adik-adiknya. Mereka berharap, api bisa dipadamkan dengan air seadanya.

Selanjutnya, Desi mengajak adik terkecilnya yang masih berusia 7 tahun, Iqbal, keluar rumah melalui pintu depan. Desi kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar untuk memadamkan api. Namun, api semakin membesar dan melalap seisi rumah.

"Akibatnya, nenek Pardiah bersama korban Khoirotun Nisa dan Indah Sari tidak bisa keluar rumah. Diduga para korban pingsan karena menghirup karbondioksida (asap) dan terbakar," terang Guntur.

Setelah kira-kira dua jam, api baru bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dibantu dengan warga. Hanya saja, rumah sudah rata dengan tanah dan warga menemukan para korban sudah tidak bernyawa lagi.

"Selanjutnya para korban dibawa ke Puskesmas Bagan Batu untuk divisum. Selain korban jiwa, kejadian ini juga menyebabkan kerugian Rp 200 juta," terang Guntur.

Setelah dilakukan pemeriksaan jenazah di Puskesmas, para korban diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan. Pemakaman dilakukan di wilayah Paked J, Kepulauan Panca Mukti, Kecamatan Bagan Sinembah Raya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.