Sukses

Pemkab Garut Masih Kaji Pengajuan Izin Gojek

Pemkab Garut mengkaji dampak sosial ekononomi pengoperasian Gojek dan ojek online lain di daerahnya.

Liputan6.com, Garut - Audiensi digelar antara Bupati Garut Rudy Gunawan dengan perwakilan Gojek pusat pada Senin pagi, 31 Juli 2017. Meski membuka pintu untuk mendengarkan penjelasan Gojek, bupati menyatakan pemerintah tidak serta merta mengeluarkan izin operasional bagi mereka.

"Belum lah, kami terima, kami dengar saja, kami tidak ingin mendengar satu sisi," ujarnya selepas apel gabungan, di Garut, Senin (31/7/2017).

Menurut Rudy, aplikasi Gojek yang memudahkan layanan transportasi berbasis online memang bermanfaat bagi masyarakat. Namun, pemerintah masih menimbang dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dengan kehadiran ojek online.

"Kami masih punya becak, delman bagaimana, nanti (keputusan izin dikeluarkan atau tidak) setelah diskusi akan disampaikan," ujarnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Kabupaten Garut Zat-zat Munajat mengatakan, hingga kini lembaganya masih mengkaji pengajuan izin dan rencana operasional Gojek di wilayah Garut.

"Belum (izinnya belum keluar), tidak semudah itu. Kita harus hati-hati, nanti kita akan koordinasi dengan lembaga teknis lainnya, misalnya Organda, Dishub dan lainnya. Itu kan akan kita jadikan rujukan," ujarnya.

Menurut dia, rencana pengoperasian Gojek di Garut sulit terwujud dalam waktu singkat. Apalagi, hingga kini aturan teknis gojek di daerah belum ada.

"Harus ada kajian dulu, misal ada penambahan trayek mesti ada kajian sosial ekonomi, harus ada komunikasi lebih lanjut," ujarnya.

Terkait sudah beroperasinya aplikasi Gojek untuk warga Garut, Kepala Dinas Perhubungan Garut Suherman menambahkan, lembaganya tak akan tinggal diam untuk menghentikan aktivitas Gojek saat mereka melayani penumpang.

"Ya kita hentikan mereka, tolong saling menghormati terhadap keberadaan transportasi yang sudah ada," ujarnya.

Saat ditanya soal kedatangan pengurus Gojek pusat hari ke kantor Bupati Garut untuk beraudiensi, ia menyatakan hal itu lumrah dilakukan setiap lembaga untuk menyatakan rencana usahanya.

"Siapa pun yang akan sounding silahkan saja, lagian mereka bukan Gojek Garut, tapi langsung dari Jakarta," kata dia.

Sekretaris Organda Garut Yudi Nurcahyadi mengancam, lembaganya akan menggelar aksi susulan yang lebih besar dengan melibatkan seluruh pelaku transportasi di Garut jika pengemudi Gojek tetap menarik penumpang.

"Kita akan melaksanakan aksi gabungan dengan massa lebih besar ada tukang becak, delman dan ojek pangkalan," ujarnya.

Ia berencana menggelar audiensi serupa dengan Bupati Garut agar seluruh permohonan perizinan dan operasional ojek online ditolak pemerintah setempat.

"Kalau jawaban tidak memuaskan dan pihak Gojek tetap beroperasi, maka kami akan segera melakukan aksi yang lebih besar, lihat saja nanti," ancam dia.

Sebelumnya pada 18 Juli lalu, ratusan pengendara angkutan kota dari 10 jurusan di kabupaten Garut melakukan aksi mogok menarik penumpang. Bahkan, mereka menggelar sweeping sebagai bentuk penolakan ke kantor KNPI Garut yang sehari sebelumnya digunakan sebagai tempat perekrutan calon sopir ojek online tersebut.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.