Sukses

Nasib Program KKN UKDW Yogyakarta Usai Insiden Kapal Tenggelam

Kapal mahasiswa dan dosen peserta KKN Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta tenggelam di perairan Komodo.

Liputan6.com, Yogyakarta - Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta Henry Feriadi berencana mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa pasca-karamnya KLM Versace Jaya yg mengangkut mahasiswa dan dosen UKDW di NTT.

"Program KKN di wilayah tertinggal dan terluar terus dilakukan, tetapi kami harus meningkatkan SOP pelaksanaan, supaya komunikasi lancar dan keselamatan bisa terjamin," ujarnya di Kampus UKDW Yogyakarta, Senin, 31 Juli 2017.

Dia mengaku, sudah menenangkan para orangtua mahasiswa yang menjadi korban. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian yang terjadi pada Minggu siang, 30 Juli 2017 itu.

Ia tidak menampik ada kerugian benda karena sebagian mahasiswa kehilangan kamera dan ponsel dalam insiden tersebut. "Tetapi, kerugian harta benda tidak sebanding dengan kerugian jiwa," ucap Henry.

Kapal pengangkut Tim KKN Tematik UKDW terbalik dalam perjalanan menuju Pulau Rinca Kabupaten Manggarai Barat NTT. Kapal karam diduga karena arus terlalu kuat. Para penumpang yang terdiri dari 17 mahasiswa dan satu dosen selamat setelah dievakuasi oleh tim SAR dan kapal-kapal wisata lainnya yang mendekat.

KKN Tematik UKDW ini diikuti 36 mahasiswa Teknik Arsitektur dan empat dosen pembimbing. KKN dilaksanakan pada 3 Juli sampai 3 Agustus 2017 di Dusun Rangko dan Desa Seraya, Manggarai Barat, NTT.

"Mereka ke Labuan Bajo untuk memetakan potensi laut dan wisata bahari untuk mengembangkan desa nelayan serta membuat master plan berkelanjutan yang bisa digunakan untuk KKN selanjutnya," kata Ing Winarna, dosen pembimbing lapangan (DPL).

UKDW sudah dua kali mengirimkan mahasiswa KKN ke NTT. Sebelumnya, KKN dilakukan di Bajawa dan Rote. Selain NTT, mahasiswa KKN UKDW juga tersebar di daerah-daerah tertinggal se-Indonesia.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.